Mengurai Benang Kusut di Cidahu: Ketika Toleransi diuji

Spread the love

Sukabumi – Tiga pekan telah berlalu sejak peristiwa pengerusakan sebuah villa di Desa Tangkil RT 04 RW 01 Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Peristiwa penyerangan dan pengrusakan itu disertai dengan pengusiran peserta retreat anak-anak ketika itu, meninggalkan luka yang masih terasa hingga kini.

Yusuf Mujiono, Ketua Umum Pewarna Indonesia, melakukan kunjungan ke lokasi peristiwa untuk memahami latar belakang dan penyebab kejadian tersebut. “Kami ingin memahami apa yang sebenarnya terjadi di Cidahu dan bagaimana kita dapat mencegah kejadian serupa di masa depan,” ungkap Yusuf.

Pak Yongki, pemilik villa, menceritakan kisahnya tentang peristiwa pengrusakan tersebut. “Bantuan sebesar seratus juta dari Pak Dedi, yang diperuntukkan bagi sarana dan prasarana masyarakat, belum diberikan karena masih menunggu situasi yang tepat. Kesalahpahaman berita tentang bantuan ini menimbulkan masalah di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Yusuf Mujiono mengungkapkan keprihatinannya tentang peristiwa ini dan berencana menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas peristiwa Cidahu dan mencari solusi untuk mencegah intoleransi di masa depan. “Bagaimana mungkin kesetaraan dalam berbangsa dan bernegara bisa terwujud bila Peristiwa Cidahu dibiarkan tanpa dijadikan pelajaran?” cetus Yusuf.

Sementara itu, Cecilia Sianawaty, praktisi hukum dan Ketua Umum Indonesia Berdoa, menyoroti bahwa Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006 dinilai telah menimbulkan tafsir yang menyimpang dari semangat konstitusi. Beliau mengusulkan kepada Presiden Prabowo agar peraturan tersebut dicabut untuk mencegah terjadinya persekusi terhadap umat Kristen dan menghambat pembangunan gereja.

Peristiwa Cidahu menjadi pelajaran penting bagi Indonesia untuk meningkatkan toleransi dan menghormati perbedaan agama. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang toleran dan menghormati perbedaan agama.

Peliput:Alex Rusli
Editor: Romo Kefas
Sumber:Yusuf Mujiono

Tinggalkan Balasan