MENGKLONING DIRI DENGAN HEYGEN AI UNTUK PEKABARAN INJIL?

Spread the love

Pelitakota.id

Markus 16:15 (TB) Lalu Ia berkata kepada mereka: “*Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil* kepada segala makhluk.

Tugas Amanat Agung “*pergilah ke seluruh dunia*” kini dapat dilakukan “*tanpa harus pergi ke seluruh dunia*”. Lho bagaimana bisa? Bisa saja, dengan teknologi jaringan internet – digital AI – Injil dapat diberitakan ke penjuru dunia? Tapi itu masih mengirim diri secara asli dengan bahasa yang dikuasai. Tetapi bagaimana jika dengan bahasa yang berbeda-beda dan rupa yang sama persis atau diubah demi keamanan diri?

Kini, siapa saja dapat membuat *tiruan diri* (klon secara alami) hanya dalam hitungan menit *lancar berbahasa apapun*. Semua ini cukup gunakan (antara lain) platform HeyGen AI, yang menghasilkan gambar atau video diri yang sama persis dengan diri sendiri. Dengan memanfaatkan kemampuan AI apa saja dapat diperbuat, termasuk melaksanakan pekabaran Injil. Kloning AI kini menciptakan diri seseorang dengan sempurna bahkan melalui berbagai bahasa yang berbeda sesuai yang dikehendakinya. Untuk pembuatan naskah pekabaran Injil dapat dibantu oleh chatGPT.

Penampilan diri melalui gambar video dan suara multi bahasa yang berbeda-beda bukan lagi hal langka. Jangan heran jika platform kloning diri akan merambah ramai di pasar digital dan pengguna utama “pada akhirnya generasi Z dan Alpha” dan generasi boomers, X dan Y dituntut untuk beradaptasi dengan pergaulan manusia kloning AI. Nah, gereja-gereja, STT-STT dan para pakar Kristen sangat perlu berdialog dan mencermati platform-platform klon AI, dan merumuskan apakah kloning AI itu dibenarkan secara teologis dan tidak berlawanan dengan iman Kristen?

Gereja terus mengejar perubahan cepat yang terus terjadi – kloning AI.

Salam Injili

Pdt.Dr.Ronny Mandang

Tinggalkan Balasan