MENGHORMATI KEKUDUSAN TUHAN

Spread the love

Pelitakota.id | Suara Kebenaran Injil Hari Ini | 2 Samuel 6:11-12, Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya. Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: “TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu.” Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.
*MENGHORMATI KEKUDUSAN TUHAN*
Di dalam hukum Taurat, Allah telah menetapkan bahwa orang yang diuntukkan bagi tugas mengangkat tabut harus menguduskan diri terlebih dahulu. Tugas tersebut adalah kehormatan yang hanya dipercayakan pada anggota suku Lewi. Karena aturan tersebut diabaikan. proses pemindahan tabut itu kemudian terhenti. Bahkan lebih buruk lagi, Uza yang telah berlaku teledor meski dengan tujuan baik, harus mati.
Dalam Perjanjian Lama Allah hadir di tengah umat-Nya dalam berbagai lambang berarti. Di antaranya melalui tabut perjanjian. Apa yang hanya berupa lambang itu sudah cukup untuk menjadi alasan bagi Daud dan rakyat mensyukuri Allah dengan kesukaan tak terkatakan.
Namun di tengah perjalanan, pukulan dahsyat Tuhan menimpa Uza, salah seorang anak Abinadab yang mengawal tabut. Uza mati seketika hanya karena menyentuh tabut yang nyaris jatuh. Daud pun menjadi takut kepada Tuhan, hingga akhirnya urung meneruskan rencananya. Tabut Tuhan untuk sementara diletakkan di rumah Obed Edom.
Kisah dalam pasal ini memberikan peringatan keras bagi kita. Hadirat Allah dan kekudusan-Nya tidak bisa kita pandang remeh. Dia Allah dan berada di hadirat-Nya mengharuskan kita untuk memiliki sikap hormat. Sekalipun mungkin kita merasa begitu dekat dengan Tuhan seperti Uza, janganlah tidak menghormati dengan hidup tidak kudus dihadapanNya. Amen. Pst.harts

Tinggalkan Balasan