TULUNGAGUNG,pelitakota.id– Museum Daerah Kabupaten Tulungagung kembali menjadi pusat perhatian sejarah dan budaya. Pada hari Selasa, 21 Oktober 2025, Bupati Tulungagung, H. Gatut Sunu Wibowo, S.E., M.E., secara resmi membuka Pameran Museum Daerah Tahun 2025 yang mengusung tema besar “Lintas Masa Peradaban Bangsa”.
Pembukaan pameran yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung, Drs. Tri Hariadi, M.Si., Kepala Museum Daerah Tulungagung, jajaran OPD, serta perwakilan lembaga kebudayaan dari berbagai daerah.
Tujuan Mulia Pelestarian Budaya
Kepala Museum Daerah Tulungagung menjelaskan bahwa pameran ini memiliki misi ganda: pertama, menggambarkan perjalanan panjang sejarah dan budaya bangsa Indonesia; kedua, menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap museum, memperkuat rasa cinta tanah air, dan meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya yang tersimpan di museum.
Koleksi Langka Menjadi Sorotan
Selama tiga hari, mulai tanggal 21 hingga 23 Oktober 2025, pengunjung akan disuguhkan dengan kekayaan artefak yang melintasi zaman. Koleksi unggulan yang dipamerkan meliputi:
Benda-benda prasejarah dan arkeologi.
Peninggalan era klasik Hindu-Buddha.
Bukti sejarah awal penyebaran Islam di Nusantara.
Koleksi etnografi yang kaya nilai.
Benda-benda budaya kontemporer.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pamer koleksi tuan rumah, tetapi juga diramaikan oleh partisipasi dari museum lain, seperti Museum Keraton Sumenep, Museum 10 Nopember Kota Surabaya, dan Museum Airlangga Kota Kediri.
Museum: Sumber Inspirasi Generasi Muda
Dalam pidato pembukaannya, Bupati Gatut Sunu Wibowo memberikan penekanan khusus pada peran vital museum. Bupati menyampaikan apresiasi atas upaya pelestarian warisan budaya ini dan menegaskan kembali fungsi museum.
”Museum bukan sekadar gudang penyimpanan, tetapi harus menjadi ruang edukasi dan inspirasi bagi generasi muda kita,” tegas Bupati Gatut.
Beliau melanjutkan, “Melalui pameran ‘Lintas Masa Peradaban Bangsa’ ini, kami berharap dapat menghidupkan kembali semangat mencintai sejarah dan kebudayaan daerah. Ini adalah langkah strategis untuk menjaga nilai-nilai budaya lokal sekaligus memajukan pariwisata berbasis budaya di Kabupaten Tulungagung.”
Pameran ini diharapkan menjadi jembatan yang menghubungkan masyarakat Tulungagung dengan masa lalu mereka yang agung, memicu kesadaran akan pentingnya menjaga warisan peradaban.(dian sumena)


