Mendiang Murdaya Berwasiat Ingin Disemayamkan Dekat Candi Borobudur

Spread the love

MAGELANG – Jenazah konglomerat ternama Indonesia, Murdaya Widyawimarta Po tiba di Vihara Griya Vipasana Avalokitesvara (GVA) Mendut, Mungkid, Kabupaten Magelang, Senin (14/4/2025) malam. Sebelum meninggal pada Senin (7/4/2025), Murdaya Po sempat berwasiat untuk disemayamkan dan dikremasi di dekat Candi Borobudur.

Anak kedua Murdaya Po, Prajna Murdaya menyebut, sang ayah sudah mengidap kanker antara ginjal dan saluran kemih sejak Februari 2023. Bahkan, kanker itu sudah menyebar ke seluruh tubuh Murdaya Po. Tidak heran jika membuat tubuhnya lemah dan terkena infeksi.

Saat itu, kata dia, Murdaya Po sempat mendapatkan perawatan di salah satu rumah sakit khusus kanker di Amerika Serikat dan Singapura. Keadaannya pun sempat membaik. Namun, karena kanker itu sudah menyebar, membuat tubuh Murdaya Po semakin melemah.

Sang ayah pun mulai mendapat perawatan intensif di Singapura. Sebelum meninggal, Murdaya Po menunggu seluruh keluarga datang di sisinya. Sekaligus memanjatkan doa untuk sang ayah hampir satu jam lamanya.

“Ketika doa selesai, satu atau dua menit kemudian, (Murdaya Poo) pergi (meninggal),” kata dia.

Prajna menyebut, sebelum mengembuskan napas terakhir, sang ayah sempat berpesan kepada keluarga untuk hidup rukun.

“Bilangnya itu, kalau mengatasi sesuatu selalu ada cara. Kalau kita tekun dan optimis, (persoalan) bisa diatasi,” imbuh dia.

Selain itu, sang ayah memberi pesan agar disemayamkan di dekat Candi Borobudur. Tepatnya di Vihara GVA Mendut. Terlebih, selama ini, Murdaya Po banyak terhubung dengan Candi Borobudur, termasuk saat perayaan Tri Suci Waisak.

Semasa hidupnya, Murdaya Po dikenal sebagai sosok ayah yang baik hatinya. Kebaikannya itu juga ditunjukkan kepada orang-orang di sekitarnya, termasuk umat Buddha. Mereka menyebut bahwa sang ayah kerap membantu sesama.

Prajna melanjutkan, jenazah Murdaya Po telah disuntikkan cairan formalin dengan kualitas baik. Supaya jenazahnya bisa bertahan hingga satu bulan.

“Kita juga simpan papi saya (Murdaya Poo) di ruang yang ber-AC. Jadinya bertahan lebih lama,” lontarnya.

Dia mengatakan, jenazah Murdaya Po nantinya akan dikremasi dengan cara tradisional di Vihara GP, Borobudur pada Rabu (7/5/2025). Hal itu dilakukan agar keluarga serta umat Buddha dapat menghormati Murdaya Po.

Narahubung keluarga, Eric Fernando menambahkan, jenazah Murdaya Po akan disemayamkan di Vihara GVA Mendut hingga 6 Mei 2025. Masyarakat dari berbagai kalangan disilakan untuk hadir memberikan penghormatan.

Tinggalkan Balasan