Memberi Bukan Menerima

Spread the love

Ulangan 8:17 Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.

Kaya? Apa itu kaya?

Ada kata-kata bijak yang berbunyi : “Bukanlah orang yang memiliki terlalu sedikit, melainkan orang yang menginginkan lebih, itulah orang miskin.” demikian kata Seneca. Jadi, dari ucapan Filsuf di atas; _Siapakah sesungguhnya orang miskin, dan siapa pula orang kaya?_

Menjawab tanya di atas, ada yang berkata begini: Kekayaan adalah milik orang yang bisa menikmatinya, bukan pula milik orang yang menyimpan atau menimbunnya. Sementara itu, Yesus memberikan peringatan dan perintah tentang Mencari harta dan mengumpulkan harta (Kaya) dengan berkata: “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Matius 6:19-20. Artinya kaya itu bukan urusan mencari dan menyimpan yang banyak, tetapi sebaliknya Urusan Mencari untuk Memberi banyak.

Kita kembali ke ayat renungan kita. Kebisaan manusia itu memang luar biasa. Mengapa bisa begitu? Karena manusia diciptakan Tuhan begitu istimewa yaitu Segambar dgn Dia bahkan Nafas hidup kita pun lagsung dari Nafas Allah. Bahkan manusia itu diciptakanNya HAMPIR SAMA DENGAN ALLAH. Keren bukan? Begitulah ceritanya.

Oleh karena keistimewaan tersebut, maka Manusia tentunya bisa melakukan hal-hal yang luar biasa. Juga dalam hal untuk memperoleh sesuatu spt; Pengetahuan, Jabatan dan bahkan Kekayaan. Namun, Firman Tuhan sudah memperingatkan kita janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.

Peringatan Allah itu, tentunya sangat beralasan, karena Jabatan, Kekuasaan dan Kekayaan jika diperoleh di jalan yang benar, itu adalah Pemberian Tuhan buat kita, maka silahkan menikmatinya! Namun jika jabatan, kekuasaan dan Kekayaan yang saudara peroleh di jalan yang Jahat, jalan curang penuh tipu-tipu, rekayasa, bukankah itu dari Iblis? Karena sebagaimana tawaran Iblis kepada Yesus pada pencobaan ketiga, memberikan arti bahwa IBLIS juga dapat memberikan Harta yang banyak, jabatan dan kuasa yang mentereng loh. Tetapi, jika harta, kekuasan dan jabatan yang sedemikian datangnya dari Iblis, dapatkah saudara BERMEGAH karenanya? Itu sama dengan Seorang murid yang memperoleh Nilai 100 atau A, tetapi dengan cara mencontek, Pantaskah Bangga dengan itu? Tentu tidak, malah harusnya MALU donk.

Baiklah, hal utama adalah Bukan orang yang punya banyak yang kaya, melainkan orang yang memberi banyak. Amen

Pdt Ezra Simorangkir

Tinggalkan Balasan