Manado Ditetapkan Sebagai Kota Berdoa

Manado Ditetapkan Sebagai Kota Berdoa

Spread the love

Pelitakota.id – Bertempat di God Bless Park Manado, Pemerintah Kota Manado, hari ini, Rabu (28/11/2018) menetapkan Kota Manado sebagai “KOTA BERDOA”. Bersama tokoh agama dari Kristen, Katolik, Muslim, Budha, Konghucu dan Hindu, berdoa untuk Kota Manado agar selalu dalam perlndungan Tuhan.

Ditengah berbagai bencana alam yang terjadi, para pemuka agama yang mewakili 6 agama, sepakat berdoa, supaya Kota Manado dijauhkan dari segala bencana dan hal-hal yang tidak diinginkan. Disamping patung tangan yang berdoa, doa-doa dipanjatkan agar Kota Manado semakin diberkati, lewat pemerintahan Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut dan Wakil Walikota Mor Bastiaan.

“Karena semua agama kita mengajarkan umatnya untuk berdoa, doa tidak menjadi milik dari satu golongan agama atau kepercayaan. Dari situ kami menyimpulkan setelah pulang ke Manado, kami akan canangkan Manado sebagai Kota Doa,” cerita Walikota Manado, GS Vicky Lumentut tentang latar belakang tercetusnya ide pencanangan Manado sebagai Kota Doa.

Dikatakan Lumentut, bahwa pencanangan Manado sebagai Kota Berdoa, kiranya menjadi perekat kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama.

“Saya bersama pak wakil wali Kota Manado, sekda dan semua jajaran Pemerintah Kota Manado memberikan apresiasi yang tinggi atas komitmen ini, komitmen kebersamaan dalam rangka menjaga Kota Manado yang dikenal sebagai kota toleran, kota yang rukun,” katanya penuh harap.

“Saya memohon masyarakat Kota Manado untuk bersama-sama melaksanakan apa yang dicanangkan hari ini. Mari kita selalu berdoa bersyukur kepada Tuhan dan memohon Tuhan menolong menjaga dan melindungi hari-hari hidup kita ke depan ini. Mari kita doakan Kota Manado, Sulawesi Utara, bangsa dan negara,” tambah Lumentut.

Tampak hadir Wakil Wali Kota Manado Mor Bastiaan, Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Manado, Julyeta PA Lumentut Runtuwene dan Imelda Bastiaan Markus. Hadir juga, Sekretaris Kota Manado Micle Lakat SH MH, Ketua BKSAUA Manado Pendeta Roy Lengkong, dan Ketua FKUB Pendeta Renata Ticonuwu. Ketua Forum Pembauran Kebangsaan, Albert Wuysang, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat, James Karinda, mewakili Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Manado serta para tokoh agama se-Kota Manado serta ribuan aparatur sipil negara, tenaga harian lepas dan kepala lingkungan se-Kota Manado.

Sementara itu, Ketua Jemaat GMIM Sion Malalayang, Pdt. Novly Pua mengatakan, dengan dicanangkannya Manado sebagai “Kota Doa”, menjadi prestasi yang melengkapi apa yang sudah dir as ih Kota Manado sebelumnya, yaitu predikat sebagai Kota paling toleran.

“Memang terbukti walaupun kita masyarakat Kota Manado berbeda-beda agama, suku, tapi kita mampu hidup rukun dan damai. Kerukunan dan perdamaian itu memang dikuatkan dengan doa, tanpa doa, itu bisa rapuh,” ungkap Pdt. Novly Pua.

 

sumberr : wartanasrani.com

Tinggalkan Balasan