Mafia Migas Ancam Gulingkan Presiden Prabowo Jika Usut Tuntas Kasus Korupsi Pertamina?

Spread the love

Pelitakota.id Advokat, Legal Consultant, Lecture, Columnist, Mediator Non Hakim, CEO Firma Hukum PROGRESIF LAW. Penggagas Gerakan Menjaga Merah-Putih dari Kejahatan Kerah Putih, Kini Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK)

Pasca Kejaksaan Agung yang dipimpin ST Burhanuddin membongkar kasus mega korupsi Pertamina, jagat maya dihebohkan dengan dugaan para mafia migas yang mengancam menggulingkan Presiden Prabowo Subianto jika mengusut tuntas kasus oplosan Pertamax. Bisa jadi, bukan sekadar dugaan jika menyaksikan pidato Presiden Prabowo dalam peluncuran mekanisme baru tunjangan ASN daerah di Kemendikdasmen, Jakarta, Kamis, 13 Maret 2025. “Saya tidak akan mundur menghadapi para koruptor. Saya tidak takut pada mafia manapun. Saya siap mati untuk bangsa ini,” tegasnya dengan sikap meyakinkan.
Benarkah ada ancaman seserius itu? Penulis tak percaya sebelum batang hidung mereka jelas, melawan Presiden secara terbuka. Namun, jika benar ada ancaman demikian, penulis hendak memberikan catatan-catatan untuk Presiden Republik Indonesia. Bahwa, wibawa seorang pemimpin negara sebesar Indonesia harus dijaga bersama. Terlebih, agar perang melawan korupsi yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo, terus menyala-nyala. Dukungan rakyat sangatlah penting. Presiden Amerika Serikat ke-16 Abraham Lincoln menyebut bahwa demokrasi adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Pertama, Pak Presiden Prabowo janganlah takut dengan ancaman yang coba menggertak dan mengganggu semangat pemberantasan korupsi, khususnya oplosan Pertamax yang menyangkut hajat hidup (transportasi) masyarakat luas. Ingat, Pak Prabowo terpilih sebagai kepala negara secara sah dengan dukungan rakyat Indonesia di belakangnya. Untuk itu, rakyat tidak ingin melihat pemimpinnya mengendap-endap di hadapan oligarki dan ciut nyali pada para mafia sehingga nasib negeri ini dipertaruhkan. Bapak telah menyatakan perang melawan koruptor. Komitmen yang patut diacungi jempol. Tinggal diikuti dengan sikap dan arahan yang tegas tentang pemberantasan korupsi di area basah, khususnya yang dimotori para penjahat kerah putih.

Kedua, Pak Prabowo bukan pemimpin yang tidak berkarakter apalagi bertipologi penakut. Punya rekam jejak yang jelas dalam kontestasi kepemimpinan nasional. Tak mengenal kata berhenti berjuang atau pun putus asa dan menyerah begitu saja. Sudah teruji dan lolos dalam mengonsolidasi dukungan, mengambil hati rakyat. Karena cintanya pada Indonesia, Bapak rela menjadi bagian dari  pemerintahan Jokowi. Pemimpin yang telah dua kali mengalahkannya dalam perhelatan Pilpres. Tak berlebihan, jika penulis menyebut Pak Prabowo sebagai sosok yang pantang mundur menghadapi tantangan. Negarawan. Artinya, membaca seorang Prabowo, bukanlah Presiden yang berpotensi membungkuk pada mafia dan oligarki yang potensial menggerogoti Republik yang kian tercabik ini.

Ketiga, rakyat percaya bahwa Pak Prabowo akan tegak lurus dengan karakter yang disandangnya selama ini. Anti ditekan dan pantang berkompromi dengan mafia dan oligarki yang mengancam keuangan negara! Rakyat yakin, Pak Prabowo tahu bagaimana memainkan catur kekuasaan agar mereka yang terusik dengan kebijakan Bapak soal pemberantasan korupsi, mundur secara teratur. Mereka pasti sadar, Pak Prabowo the real President. Dimana arahan dan perintahnya berdampak signifikan pada gurita bisnis yang mafia dan oligarki jalankan.
Ketahuilah Pak Presiden, seorang pejuang atau petarung (fighter) itu, tak akan menebar ancaman jika hendak berlaga dalam medan pertempuran. Mereka tahu, mengancam adalah sekadar cek ombak. Mengirim pesan ancaman tak lebih dari mengukur sejauh mana nyali Presiden Prabowo. Penulis percaya, Pak Presiden sadar sesadar-sadarnya akan situasi dan kondisi Pertamina yang berada diujung tanduk dan membutuhkan tangan dingin pemimpin tertinggi dalam menuntaskan hingga ke akarnya.

Keempat, jika Pak Prabowo konsisten berpihak pada keadilan dan semangat empat lima dalam pemberantasan korupsi, percayalah, rakyat Indonesia akan bersiap dan siaga satu di belakang Bapak. Boleh saja para mafia dan oligarki punya uang yang tak berseri dan membeli apa yang dinginkan. Namun, Pak Prabowo memiliki yang tidak mereka miliki. Apa, itu? Kepercayaan yang tersemat sejak Bapak memerintahkan Kejaksaan Agung untuk mengusut dugaan korupsi Pertamina yang melukai hati masyarakat, itu. Bayangkan, rakyat harus mendengar berita tentang BBM yang dioplos! Itu menyakitkan, Pak Presiden.
Karenanya, pengusutan korupsi di republik ini tak boleh kendor. Apalagi, dihentikan karena ada ancaman dari sarang koruptor. Sekarang, pilihan itu ada di pundak Pak Prabowo. Memilih berhadapan dengan mafia dan oligarki yang terhimpun sebagai bala tentara kerah putih atau hadap-hadapan (vis a vis) dengan jutaan rakyat Indonesia yang punya konsekuensi serius. Kehilangan kepercayaan dari para mafia dan oligarki, sekadar berpotensi kehilangan dukungan mafia kerah putih. Namun, kehilangan kepercayaan dari rakyat adalah sama dengan kehilangan segalanya. Siapkah Pak Presiden kehilangan legitimasi dari rakyat?

Kelima, perjuangan panjang merebut kepemimpinan nasional dan kini nyata sebagai Presiden, harus Bapak gunakan sebaik mungkin. Idealnya, berikan pengabdian Pak Prabowo di atas ekspektasi publik. Misalnya, usut tuntas mega korupsi Pertamina. Pastikan uang kembali ke negara dan APBN kita surplus. Perkuat Kejaksaan Agung, Kepolisian, dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Berikan perintah khusus pada KPK. Bongkar dugaan korupsi di dalam kekuasaan yang diduga dilakukan oknum legislatif, eksekutif, dan yudikatif dengan kerugian negara triliunan rupiah. Jangan urus uang receh yang biaya penyelidikan dan penyidikannya lebih besar dari hasil pengusutan korupsinya. Dengan kewenangan penyadapan yang dimiliki, KPK harus memperbanyak daftar operasi tangkap tangan (OTT).
Jika KPK tetap tidak progresif seperti Kejagung dan sekadar ngurusi uang ratusan juta hingga miliaran rupiah dengan ongkos lidik dan sidik yang lebih tinggi, kurangi saja anggarannya. Singkatnya, bongkar seluruh dugaan korupsi kerah putih yang duduk di kursi empuk kekuasaan maupun di belakangnya. Proses hukum masalah pagar laut, dan pidanakan semua pejabat yang terlibat di dalamnya. Jika semua itu sudah Bapak lakukan secara serius, kepercayaan dan dukungan piblik akan mengalir tanpa dikomando. Selebihnya, suara nyaring Pak Presiden yang akan mengejar para koruptor hingga ke Antartika agar berbanding lurus dengan ketegasan dalam memerintahkan aparat penegak hukum untuk bekerja secara profesional. Independen dan imparsial.

Terakhir, Pak Prabowo adalah seorang politisi sekaligus pengusaha yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. Sejarah juga mencatat, Pak Prabowo adalah Presiden Indonesia ketiga yang berlatar belakang militer setelah Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono. Artinya, Bapak tidak memiliki beban untuk sekadar berhadapan dengan para mafia dan oligarki serta kawanan koruptor yang konsentrasi bagaimana negeri ini tersungkur sekaligus memiskinkan Indonesia. Penulis yakin, urat takut Presiden Prabowo sudah lama putus. Apalagi, berhadapan dengan mereka yang rajin menghisap kekayaan Indonesia.
Pak Presiden yang terhormat. Buatlah lembaran baru pemberantasan korupsi yang akan dikenang oleh bangsa dan anak cucu kelak di kemudian hari. Cerita kegigihan Bapak dalam memerangi korupsi akan terpahat sebagai monumen sejarah melawan koruptor. Dengan demikian, tak akan ada satupun orang yang akan meragukan kontribusi Pak Prabowo pada tanah air yang kita cinta dan banggakan bersama. Stop mafia migas mengebiri negeri ini karena Ibu Pertiwi potensial tersakiti. Bravo, Pak Presiden. Jangan biarkan kejahatan kerah putih (white collar crime) mengangkangi merah-putih: Indonesia. (*)

Oleh: Abdul Aziz

Tinggalkan Balasan