Kriktik Dan Tulus

Spread the love

Amsal 4:23, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan“.

Kritikan dan kecaman ada di mana-mana, di rumah, di tempat kerja, di sosial media dll. Tetapi, satu saran yang bijak: “Kita tidak perlu memasukkannya ke hati, dan juga tidak perlu membiarkan kritikan dan kecaman itu mengendalikan pikiran atau tindakan kita, Capek.”

Mari saudaraku “Kita belajar banyak yok dari kata-kata orang yang tidak sependapat dengan kita,” karena kata-kata kritikan dan kecaman itu membuat kita berpikir dengan keras. Sementara itu, kata-kata yang baik dan memuji, hanya membuat kita gembira.

Kini saatnya tanyakanlah dengan jujur ke diri sendiri; Apakah kritikan dan kecaman itu ada benarnya? Hati-hatilah dengan sikap suka mencari dalih atau bahkan pembenaran. Jika Anda melakukan hal ini terus menerus karena mungkin saja berhubungan dengan status sosial Anda, Sangat bisa terjadi bahwa kesalahan Anda akan semakin besar. Jika Anda terpaksa menyimpulkan bahwa kritikan dan kecaman itu benar, yang paling baik adalah mengakuinya. Hemm. Matius 5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

Kita baca Pernyataan orang Hebat berikut ini: “Jika aku berusaha membaca, apalagi menjawab, semua kecaman dan kritikan tentang diriku dan semua serangan yang ditujukan kepadaku, maka kantor ini harus ditutup dan tidak dapat menjalankan kegiatan lain sama sekali. Kulakukan dengan cara terbaik yang kuketahui, sebaik yang kumampu. Jika akhir itu membuktikan aku salah, maka sepuluh malaikat pun yang bersumpah bahwa aku benar, tidak akan ada gunanya. Jika akhir itu membuktikan bahwa aku benar, maka hal-hal yang dikatakan tentang diriku sekarang tidak akan ada gunanya,” kata Abraham Lincoln

Tetapi, jika Anda tidak tahan untuk tidak bereaksi terhadap kritikan dan kecaman orang lain, ada baiknya ditanggapi dengan bercanda dan dengan cara yang cerdas. Bukankah Saat menyampaikan kebenaran sekalipun, tetap saja ada 2 respon orang: Orang bijak dan pintar akan ngerti, dan merenung tetapi orang bodoh dan bebal pasti tersinggun dan menyerang anda.

Saudaraku membalas dendam karena dikritik dan dikecam, sepertinya tidak pernah memberi manfaat apa-apa loh. Di saat suasana hati dan kepala panas, sering kali tindakan terbaik adalah Menyingkir dan Tidak Berkata-apa. Orang baik dan tulus, jika tersakiti sekalipun, dia ndak marah-marah kok, tetapi dia akan pergi saja meninggalkan komunitasnya, karena dia tidak menemukan alasan yang membuat dia melibatkan diri lebih jauh lagi dikomunitas itu. Udah gitu aja ya. Jaga Hati! Amen

Pdt Ezra Simorangkir

Tinggalkan Balasan