SLEMAN, 07/11/2025 – Konsultasi Nasional (Konas) XI Persekutuan Oikoumene Umat Kristen (POUK) diselenggarakan pada tanggal 6 hingga 8 November 2025 di Hotel Myko, Makassar, dengan PGI Wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara (Sulselra) sebagai tuan rumah.
Persekutuan Oikumene Umat Kristen (POUK) adalah sebuah wadah persekutuan umat Kristen yang lahir sebagai respons terhadap kebutuhan pelayanan gerejawi di kawasan-kawasan pemukiman baru, seperti perumahan, kompleks TNI/POLRI, lembaga pendidikan, dan perusahaan di seluruh Indonesia. Inisiatif ini muncul dari pertimbangan gereja-gereja anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) sekitar tahun 1958 hingga 1962 dan disahkan oleh Rapat Pekerja Lengkap PGI pada tahun 1982.
Tujuan utama dibentuknya POUK adalah untuk mewujudkan Gereja Kristen yang Esa di Indonesia. POUK menjadi sarana untuk meningkatkan dan menata pelayanan persekutuan di tempat-tempat baru, sekaligus mendorong gereja-gereja anggota PGI agar tidak membentuk jemaat baru yang bersifat denominasional di lokasi pemukiman tersebut. Hal ini sejalan dengan gerakan Oikumene yang berupaya mengatasi perpecahan di antara gereja-gereja dan mempromosikan persatuan dalam keberagaman doktrin. Secara etimologis, “Oikumene” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “satu rumah,” melambangkan seluruh umat Kristiani hidup berdampingan dalam satu rumah Tuhan.
Implementasi dari kehadiran POUK diwujudkan melalui pelaksanaan Tri Tugas Panggilan Gereja, yaitu bersekutu, melayani, dan bersaksi. Anggota jemaat POUK didorong untuk menjalankan kehidupan yang tertib dan disiplin, berpegang pada keteladanan Yesus Kristus, dan memiliki wawasan oikumene yang kuat. Persekutuan ini juga berperan aktif dalam tanggung jawab sosial dan misi gereja untuk memperjuangkan keadilan dan perdamaian di masyarakat.
Meskipun lahir dari semangat persatuan, POUK di berbagai daerah kini menjalankan fungsi layaknya sebuah gereja dan sering disebut sebagai “Gereja POUK,” seperti Gereja POUK Dasana Indah di Tangerang atau Gereja POUK di lingkungan PT. Toba Pulp Lestari (TPL). POUK tersebar di banyak wilayah Indonesia, seperti di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, yang didirikan berkaitan dengan keberadaan perusahaan asing PT. Internasional Nickel Indonesia (PT. INCO).
Dilansir Dari pgi.or.id, Konsultasi Nasional (Konas) XI Persekutuan Oikoumene Umat Kristen (POUK) yang telah berlangsung sejak 6 November 2025, mengangkat tema “Hiduplah sebagai Terang: Mewujudkan Ecclesia Domestica yang Menghargai Segenap Ciptaan Allah dalam Rangka Menyongsong Indonesia Emas 2045.”
Ibadah pembukaan dipimpin oleh Pdt. Dr. Indu’ Yohanes Panggalo, M.Th, Ketua Majelis Pertimbangan PGIW Sulselra, dengan renungan dari Kisah Para Rasul 4:1–22. Dalam khotbahnya ia menegaskan bahwa POUK mencerminkan semangat gereja mula-mula yang berpegang pada satu nama, yaitu Yesus Kristus. Roh Kudus menumbuhkan sukacita dan keberanian untuk memberitakan Injil di tengah tantangan. POUK dipanggil hidup sederhana dan menunjukkan kasih Allah melalui pelayanan yang nyata, sementara setiap keluarga Kristen diharapkan menjadi ecclesia domestica, pusat iman dan kasih yang digerakkan oleh Roh Kudus.
Ketua Panitia Konas XI, Pnt. Boyke Tappangan, melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti sekitar 120 peserta yang terdiri atas perwakilan 11 PGIW, 31 POUK, lembaga mitra, serta perwakilan lembaga lintas agama. Ia menjelaskan bahwa Konas bertujuan memperkuat identitas POUK sebagai ruang oikumenis yang berakar pada spiritualitas gereja rumah tangga, merumuskan strategi pelayanan yang relevan dengan arah kebijakan PGI 2024–2029, meningkatkan efektivitas kelembagaan POUK dan sinerginya dengan PGIW serta gereja anggota PGI, serta memperluas kolaborasi lintas wilayah dan denominasi melalui dialog dan refleksi bersama.
Dalam sambutannya, Ketua MPH PGIW Sulselra, Pdt. Adrie Octavianus Massie, menyampaikan rasa syukur karena wilayahnya kembali dipercaya menjadi tuan rumah setelah sebelumnya menyelenggarakan Konas POUK pada 2015. Ia mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, termasuk pihak Hotel Myko, serta menyoroti keberhasilan POUK di Sulselra dalam tata kelola yang baik. POUK Wawondula bahkan menjadi POUK terbesar di Indonesia dengan sekitar 960 kepala keluarga dan dikenal tanpa permasalahan internal yang berarti.
Staf Ahli Gubernur Sulawesi Selatan, Dr. Since Lamba, menyampaikan apresiasi atas peran PGI dalam memfasilitasi gereja-gereja dari berbagai denominasi. Ia menilai kegiatan ini mempererat tali persaudaraan dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika dan memperkuat kontribusi umat Kristen terhadap pembangunan bangsa.
Ketua Umum PGI, Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty, dalam sambutannya menegaskan bahwa POUK adalah wadah persekutuan umat Kristen dari berbagai denominasi yang merupakan persekutuan lintas batas yang meneguhkan kembali fungsi gerejawi di tengah keluarga. Ia mengajak peserta untuk memberi perhatian pada keluarga sebagai pusat pertumbuhan spiritual dan menanggulangi berbagai kerentanan sosial. Ia menyinggung Natal Nasional 2025 yang juga mengangkat tema yang sejalan, yakni “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga.” Ia menekankan bahwa Natal tahun ini harus menyentuh setiap rumah tangga sebagai ruang iman dan kasih yang hidup. “Mari kita melangkah dalam iman, pengharapan, dan kasih, menjadi saksi Allah di tengah dunia,” ujarnya sebelum membuka secara resmi Konas XI dengan memukul gong, didampingi Ketua Umum PGIW Sulselra, Ketua Panitia Konas, perwakilan lembaga agama-agama, serta perwakilan instansi pemerintah daerah.
Setelah prosesi pembukaan, dilakukan sosialisasi Kidung Keesaan oleh Yayasan Musik Gereja (Yamuger), dilanjutkan dengan Sekretaris Umum Lembaga Alkitab Indonesia, Triyono Sigit, memaparkan pentingnya pembaruan Alkitab Terjemahan Baru edisi ke-2 agar firman Tuhan dapat dipahami dalam bahasa yang relevan, mengikuti perkembangan ejaan dan ilmu penerjemahan terkini. Ia menjelaskan bahwa pembaruan ini juga didasarkan pada temuan naskah asli yang lebih tua serta perubahan makna kata dalam bahasa Indonesia modern.
Rangkaian ibadah dan prosesi pembukaan ini mengawali diskusi selama tiga hari ke depan tentang tata kelola POUK dan peranannya dalam mewujudkan ecclesia domestica. Dengan semangat oikumenis dan komitmen untuk melayani, Konas XI POUK diharapkan menjadi momentum memperkuat peran keluarga Kristen sebagai pusat kesaksian iman, kasih, dan terang bagi dunia.
Jurnalis : S_HaNu
Foto : pgi.or.id


