Khidmat di Lubang Buaya: Kasad Tegaskan Pancasila Harga Mati, Benteng Terakhir NKRI

Spread the love

JAKARTA – Mentari pagi menyinari Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, saat Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., dengan langkah tegap memasuki arena upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Rabu (1/10/2025). Suasana khidmat terasa begitu kental, seolah menyelimuti setiap sudut bumi pertiwi. Upacara yang dipimpin langsung Presiden RI Prabowo Subianto itu bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah ziarah spiritual, membangkitkan kembali memori kolektif bangsa akan pengorbanan dan kesetiaan pada ideologi Pancasila.

Lantunan ayat suci mengawali upacara, disusul mengheningkan cipta yang dipimpin Presiden, membungkam seluruh aktivitas, menyisakan hening yang sarat makna. Doa-doa dipanjatkan, mengenang para pahlawan revolusi yang darahnya telah menyirami bumi pertiwi demi tegaknya Pancasila.

Dengan mengusung tema “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya”, upacara ini menjadi pengingat bahwa Pancasila bukan sekadar simbol, melainkan fondasi kokoh yang menopang keberlangsungan NKRI.

Kasad: Pancasila Harga Mati!

Usai upacara, Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak dengan suara lantang menegaskan, “Pancasila adalah harga mati! Tidak ada kompromi bagi mereka yang ingin mengganti ideologi bangsa. TNI AD akan berdiri tegak di garda terdepan untuk menjaga Pancasila dari segala bentuk ancaman.”

Ketua MPR RI Ahmad Muzani, dengan nada bersemangat, menambahkan, “Pancasila adalah identitas kita, jati diri bangsa Indonesia. Kita harus mewariskan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda agar mereka menjadi penerus bangsa yang berkarakter dan berintegritas.”

Lubang Buaya: Saksi Bisu Pengorbanan Pahlawan, Air Mata Mengiringi Doa

Saat Presiden Prabowo dan para pejabat negara meninjau Sumur Lubang Buaya, suasana berubah menjadi hening dan penuh haru. Di tempat itu, mereka menyaksikan langsung jejak-jejak kekejaman yang dialami para pahlawan revolusi. Air mata tak tertahankan, mengiringi doa yang dipanjatkan untuk arwah para pahlawan.

“Di tempat ini, kita belajar tentang arti pengorbanan, kesetiaan, dan cinta tanah air. Semoga semangat para pahlawan revolusi terus membara dalam diri kita semua,” tutur Menteri Agama Nazarudin Umar dengan suara bergetar.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya tahun ini menjadi momentum refleksi bagi seluruh bangsa Indonesia. Pancasila bukan hanya sekadar ideologi, melainkan komitmen untuk menjaga persatuan, kesatuan, dan kedaulatan NKRI.

Jurnalis: Don

Editor: Romo Kefas

Tinggalkan Balasan