KESAKSIAN HIDUP YANG MENGHIDUPKAN

Spread the love

Pelitakota.id | Suara Kebenaran Hari Ini | Kisah Para Rasul 25:26-27, “Tetapi tidak ada apa-apa yang pasti yang harus kutulis kepada Kaisar tentang dia. Itulah sebabnya aku menghadapkan dia di sini kepada kamu semua, terutama kepadamu, raja Agripa, supaya, setelah diadakan pemeriksaan, aku dapat menuliskan sesuatu. Sebab pada hematku tidaklah wajar untuk mengirim seorang tahanan dengan tidak menyatakan tuduhan-tuduhan yang diajukan terhadap dia.”

Raja Agripa, putra Herodes (yang nama belakangnya adalah Agripa) yang telah membunuh rasul Yakobus. Dan Herodes inilah yang mati dimakan cacing-cacing. Raja Agripa adalah cicit Herodes Agung, yang berkuasa ketika Kristus lahir. Yosefus menyebut dia ini sebagai Agripa Muda. Kaisar Klaudius menjadikannya raja Khalkis, dan sebagai raja wilayah Trakhonitis dan Abilene, yang disebutkan dalam Lukas 3:1.

Bernike datang bersamanya. Wanita ini adalah saudari Agripa sendiri. Tadinya dia seorang janda, yaitu janda dari pamannya, Herodes, raja Khalkis. Setelah Herodes mati, Bernike hidup bersama saudaranya ini. Diduga, Agripa menjalin hubungan yang terlalu akrab dengan saudarinya ini.
Karena itu, Festus memaparkan kepada Herodes (Kisah Rasul 25:14-21) secara detail dan kronologis.

Pertama, ia menyalahkan Feliks yang belum menyelesaikan masalah Paulus (Ayat 14).
Kedua, dia menggambarkan dirinya sebagai seorang yang taat kepada hukum Romawi melawan desakan yang kuat pemuka agama Yahudi untuk menghukum mati Paulus (Ayat 15-16).
Ketiga, dia adalah orang yang tanggap dan akan bertindak adil pada waktunya dan dengan cara yang benar (Ayat 17).
Keempat, dia menyinggung tuduhan orang Yahudi yang hanya berhubungan dengan masalah agama Yahudi (Ayat 18-19).

Mengapa Festus dapat dibingungkan dan diusik kehidupannya oleh seorang Paulus? Siapakah Paulus yang hanya seorang tawanan yang dirantai? Jawabannya terletak pada kekuatan moralitas Paulus. Dari pemaparan Festus di atas sudah dapat disimpulkan secara moral orang macam apakah Festus. Herodes pun ternyata melakukan praktek perzinahan dengan adik perempuannya sendiri – Bernike. Kehidupan mereka terusik bahkan diresahkan oleh kekuatan moralitas Paulus sehingga di hadapan mereka Paulus adalah seorang pribadi yang luar biasa yang tidak dapat diremehkan sama sekali.

Keselamatan kita sudah pasti kerana kita percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Namun kehidupan moralitas kita akan lebih kuat berbicara dan menyakinkan bahwa kita orang yang diselamatkan karena iman kita. Haleluyah! (Pst.harts)

Tinggalkan Balasan