JURUS KEUANGAN SELAMA MASA PANDEMI COVID 19 (Bagian 1)

Spread the love

( Suatu panduan praktis bagaimana mengelola keuangan  dimasa sulit )

Oleh: Obden Sumero Odoh. S Th., M.Pd.K

Disadur dari tulisan Ir. Ruddy Langitan dalam acara Webinar perencanaan keuangan dengan Bank Permata 2020

A. Pendahuluan

Pandemi COVID19 yang merebak dilebih dari 200 negara termasuk Indonesia selama lebih dari dua bulan telah membuat aktivitas perekonomian begitu terpuruk.Pertumbuhanekonomi Indonesia contohnya di triwulanpertama 2020, hanya mencapai 2,97 persen. Selain itu, aktivitas dunia usaha tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya.Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai diterapkan di banyak kota. Akibatnya, para pengusaha mulai kehabisan dana sehingga merumahkan bahkan melakukan PHK terhadap karyawan.

B. PokokBahasan

Apa yang harus kita lakukan dan bagaimana cara menghadapi masalah ekonomi ditengah merebaknya COVID-19 ini?

Berikut 5 Jurus Perencanaan Keuangan yang saya singkat dengan akronim C.O.V.I.D

  1. C ASHFLOW – (KetersediaanLikuiditas)

1.1. Pastikan Dana Cadangan Cukup sampai 6 Bulan

Setiap kita harus berusaha untuk menyisihkan  pendapatan sebagai dana likuiditas cadangan. Mengenai berapa banyak dana darurat (emergency fund) yang harus  Anda miliki, setidaknya menurut Financial Planner, mampu memenuhi kebutuhan untuk 3 sampai 6 bulan.

“Dana cadangan harus disesuaikan kalau sekarang terjadi pekerjaan setop, berapa lama lagi Anda dapat income baru, kalau skill-nya banyakyamungkintidak lama ya.Tapi rata rataharus 3 sd 6 bulan cadangan. Gunakan bonus akhir tahun (annual bonus) dan THR (jika ada) untuk investasi (sisihkan cash /likuiditas Anda untuk menciptakan Asset); mumpung harga asset lagi murah di masa pandemi covid 19.

Jika dana cadangan yang Anda miliki saat ini tidak cukup, ia menyarankan agar menjual atau menggadaikan barang yang bisa dialihkan jadi dana darurat. Bisa juga dengan mencoba mencari penghasilan tambahan. (Mumpung banyak di rumah kembangkan kreatifitas melalui penjualan online salah satunya

1.2. PertahankanUangTunaiSelamaMungkin

Adapun jurus kedua, adalah dengan mempertahankan  uang tunai yang saat ini Anda miliki  selamamungkin.Ia menyarankan agar menghindari belanja-belanja yang tidak perlu. Perlu management keuangan dan harus bisa  membedakan mana “Kebutuhan (need) dan Keinginan (want)”

“Ada hal2 kecil yang bisa kita dilakukan, stop pengeluaran yang tidak urgent dan Kemudian kedua  cara barang pengganti,

1.3. Prioritaskan Pengeluaran  ke Hal Penting (important) dan Mendesak (urgent)

Terkait jurus ketiga ini, ia memberi tips agar Anda mulai melakukan prioritas dengan penomoran (scoring) terhadap aspek apa yang paling dianggap penting di tengah pandemi. Gunakan matrik atau tabel Eisenhover Matrix.

“Nilai itu biasanya skor, maka susun aspek apa yang paling kita anggap penting dalam hidup kita.

1.4. Turunkan Risiko Investasi

Hal selanjutnya yang mesti diperhatikan, yakni menurunkan risiko investasi.Anda harus jeli melihat kondisi produk investasi yang tidak memungkinan kan lantaran risikonya besar. (Diskusikan rencana investasi Anda dengan Wealth Manager, Relationship Manager di Bank atau Lembaga Keuangan yang Anda percaya) serta lihat profile resiko Anda (apakah anda seorang pengambil resiko atau penghindar resiko)

“Risiko investasi ini harus lebih dihitung, terutama kalau investasi Anda cuma satu,” pungkasnya. Nah investasilah 10 sd 20 persen dari Likuiditas, pada Investasi yang bersifat regular dan menganut prinsip dollar cost averaging serta mengcover terjadinya resiko (resiko keuangan, resiko ekonomi/bisnis, resiko sosial dan resiko kehidupan)

C Penutup

Orang yang hidup bijaksana salah satu cirinya adalah bagaimana ia mengelola keuangan dengan baik. Kita sudah belajar bersama langkah-langkah praktis dalam mengelola keuangan yang bisa diterapkan baik keuangan dalam keluarga,keuangan lembaga yayasan dan keuangan perusahaan supaya kita tetap bertahan dimasa sukar. (Pelitakota.Id)

Tinggalkan Balasan