Pelitakota.id
“Jangan pernah menghakimi siapa pun karena kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan hidup mereka dan tentang apa yang sedang terjadi atau apa yang sedang mereka alami.”
Suatu saat seorang dokter memasuki rumah sakit dengan tergesa-gesa setelah dipanggil untuk melakukan suatu operasi yang sangat mendesak. Dia menjawab panggilan secepatnya, dia mengganti bajunya dan langsung menuju Kamar Operasi.
Dia menemui ayah seorang anak laki-laki itu yang mondar-mandir di aula menunggu kedatangan dokter. Setelah melihat dokter itu, si ayah anak itu berteriak: “Mengapa dokter sangat lambat untuk datang? Tidakkah dokter tahu bahwa hidup anakku dalam bahaya? Tidakkah dokter memiliki rasa tanggung jawab?”
Dokter itu tersenyum dan berkata, “Saya minta maaf, saya tidak berada di rumah sakit dan saya telah mengusahakan yang tercepat yang bisa saya lakukan setelah menerima telepon itu …… Dan sekarang, saya berharap Bapak bisa tenang sehingga saya dapat melakukan pekerjaan saya”
“Tenang?! Bagaimana jika anak dokter berada di ruangan ini sekarang, maukah dokter tenang? Jika putra dokter sendiri meninggal sekarang apa yang akan dokter lakukan?” Kata sang ayah dengan sangat marah dan ketus.
Dokter itu tersenyum lagi dan menjawab, “Saya akan mengatakan apa yang Pengkhotbah katakan di dalam Kitab Suci. Dari debu kita datang dan menjadi debu kita kembali, terpujilah nama Tuhan”. Dokter tidak bisa memperpanjang nyawa. “Pergilah dan berdoa syafaat untuk anak Bapak, kami akan melakukan yang terbaik dengan rahmat Tuhan”
“Memberi saran saat kita tidak prihatin memang begitu mudah”, gumam sang ayah.
Operasi itu memakan waktu beberapa jam setelah itu dokter pergi dengan bahagia dan berkata : “Bersyukurlah pada Tuhan! Anak Bapak selamat!” Dan tanpa menunggu jawaban sang ayah dokter itu meneruskan perjalanannya. “Jika Bapak memiliki pertanyaan, tanyakan pada perawat itu!”
“Kenapa dia begitu sombong? Dan tidak bisa menunggu beberapa menit sehingga saya dapat bertanya tentang keadaan anak saya? ” Komentar sang ayah saat melihat perawat beberapa menit setelah dokter pergi.
Perawat itu menjawab, sambil air matanya menetes di wajahnya: “Putra dokter itu meninggal kemarin dalam sebuah kecelakaan lalu lintas, dia berada di acara penguburan saat kami memanggilnya untuk operasi anak Bapak. Dan sekarang setelah dia menyelamatkan nyawa anak laki-laki Bapak, dokter pergi berlari untuk menyelesaikan pemakaman anaknya.”
Saudara, betapa mudahnya orang menghakimi sesamanya tanpa tahu apa yang sedang dialami orang itu
“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” Matius 7:1-2
Selamat memasuki hari kedua bulan Mei, dalam perkenan-Nya. WIN with GOD, tetap semangat dan antusias. Tuhan Yesus melimpahkan rahmat-Nya sehingga terobosan illahi, jalan keluar illahi, penyelesaian illahi dan pelipatgandaan illahi di seluruh area kehidupan kita dinyatakan