Insan Pers Sukabumi Menolak Tegas: Pernyataan KDM Dinilai Menghina Profesi Wartawan!

Spread the love

Sukabumi, 19 Juli 2025 – Ratusan wartawan dan organisasi pers di Sukabumi Raya berkumpul di Villa Biru Cisaat Kadudampit Sukabumi untuk menyikapi pernyataan kontroversial Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), yang menyatakan tidak perlu adanya kerjasama dengan media. Pernyataan ini memicu reaksi keras dari kalangan jurnalis dan organisasi kewartawanan.

Dalam rapat yang digelar bersama sejumlah pimpinan media dan ketua organisasi wartawan, dihasilkan tiga poin sikap utama: menolak tegas pernyataan KDM, menjaga marwah pers, dan memastikan suara rakyat tetap tersampaikan tanpa intervensi.

“Ini momentum kebangkitan pers Sukabumi. Jangan pernah takut menyuarakan kebenaran,” ujar Ketua PWSI, Junaidi Tanjung, dalam sambutannya. Ia menekankan pentingnya soliditas organisasi wartawan untuk mencegah narasi sepihak yang mendeligitimasi kerja jurnalistik.

Ketua DPC AWIBB Sukabumi Raya, Erik Surya Sumantri, menegaskan bahwa insan pers tidak boleh gentar dan cemas dengan narasi yang meremehkan peran media. “Kita jawab dengan kerja nyata. Tugas kita memberitakan fakta. Konfirmasi jalan, kritik jalan. Tayangkan berita, ungkap fakta seterang-terangnya, viralkan. Itu prinsip kami: No Viral No Justice,” tegas Erik.

Pihak media juga meminta KDM untuk mencabut pernyataannya dan meminta maaf kepada seluruh media dan jurnalis. “Kami segera koordinasi penuh dengan seluruh organisasi wartawan, termasuk agenda audiensi ke KDM, kunjungan ke dinas dan desa, serta investigasi langsung di lapangan,” kata Junaidi.

Rapat ini juga menyoroti kasus pesta rakyat di Garut yang menyebabkan empat korban jiwa. Para wartawan mendesak profesionalisme panitia agar kejadian serupa tidak terulang.

Dengan sikap tegas ini, insan pers Sukabumi Raya menunjukkan komitmen mereka untuk menjaga kebebasan pers dan menyuarakan kebenaran, serta menolak segala bentuk upaya untuk membungkam suara mereka.

Sumber:
DPC AWIBB Sukabumi Raya

Peliput:Irwan Simanjuntak
Editor: Romo Kefas

Tinggalkan Balasan