Kejadian 3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
Kasih Allah Yang Tak Terselami
Ketika Adam dan Hawa memakan buah itu (=melanggar Perintah Allah), maka sesuai Kejadian 2:17, *Mereka Pasti Mati.* Lantas: Untuk apa Manusia Dia ciptakan kalau ujung-ujungnya hanya sampai pada Kematian, Kebinasaan Manusia? Tentu bukan begitu maksud Allah.
Oleh karena maksud Allah bukan pada kebinasaan Manusia, namun pada sisi lain, Perintah dan Konsekwensi Perintah jika memakan Buah itu harus tetap terjadi. Apa solusinya? Solusi dari manusia Pasti Tidak Ada. Bagaimana Jika dari Iblis? Ahh nggak ada yang baik dari Iblis, kerjanya hanya memisahkan manusia dari Allah._Titik
Maka, Apakah solusinya agar manusia itu tidak mati (binasa)? Dalam kejadian 3:15 dijelaskan sangat ditail. Bahwa Allah sendiri yang punya INISIATIF (Nubuatan) mengadakan Permusuhan Antara Iblis dengan Keturunan Perempuan agar manusia itu tidak binasa. Bahwa Si Iblis akan terus ingin membinasakan keturunan Perempuan itu. Gimana ceritanya, Kok jadi ribet ya? Ntar ya.
Allah yang Maha Tahu itu bertindak dalam Sejarah Manusia bukan di ruang hampa, itu dulu menjadi acuannnya. Maka dalam kerangka kerja seperti itu, Inisiatif penyelamatan Manusia dari Kebinasaan juga berada dalam Sejarah Manusia, dalam hal ini dalam Hukum dan Budaya Manusia, yaitu budaya Romawi dan Jahudi.*l Apa itu? Ikuti terus bacaanya!
Bagi Allah, Penyelamatan manusia tidak boleh tidak, harus dalam bentuk Penebusan salah/dosa, yaitu Harus dengan Pengorbanan/Penumpahan Darah. Darah siapa? Siapa yang jadi Korbannya? Catatan pentingnya bahwa Kurban bagi Allah tidak boleh ada cacatnya, harus kudus. Jika begitu, Maka tidak ada yang bisa dijadikan Kurban, karena semua telah berdosa, semua yang terlahir dari benih laki-laki telah berdosa.
Baiklah, kembali kepada Frasa Keturunan Perempuan, Inilah Tolok Ukurnya. Semua Keturunan laki-laki yang terlahir pasti berdosa. Bagaimana jika dari keturunan dari Perempuan? Ini mustahil. Bagaimana bisa ada manusia terlahir ke dunia tanpa pembuahan sel telur oleh Sperma? Terjawab sudah, Keselamatan Manusia itu datangnya Harus dari Allah. Sebab bagi Allah tidak ada ada yang mustahil.Matius 1:16, memberi kita Bukti: Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Lanjut baca ya!
Yakub memperanakkan Yusuf, artinya: Bapaknya Yusuf adalah Yakub, ini normal. Kemudian agar berjalan normal, harusnya ayat itu berbunyi: Yusuf memperanakkan Yesus, yang berarti Bapak Yesus adalah Yusuf. Tetapi jika itu yang terjadi, maka Pengurbanan yang Kudus itu tidak pernah terjadi, karena Yesus yang dalam Versi itu adalah berasal dari benih Laki-laki. Jadi bukan begitu ya. Tetapi yang terjadi adalah : Yusuf Suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Maria benar mengandung, tetapi bukan karena benih laki-laki, melainkan Maria mengandung Dari Roh Kudus. Haleluya. Kemustahilan bagi manusia menyatakan bahwa Keselamatan itu adalah Hanya karena Inisiatif Allah.
Kapankan Pengorbanan itu terjadi? Yesus yang adalah Allah dalam rupa manusia, dijatuhi hukuman Mati oleh Hukum Romawi, dalam hal ini oleh Pontius Pilatus. Apakah Hukum Romawi adalah Produk Iblis? Ahh, terlalu jauh menyambungkannya saudaraku. Namun yang pasti, bahwa Hukum Romawi itu Caranya adalah Penyaliban Salib. Maka Yesus, yang tak berdosa itu pun dinaikkan ke tiang Salib dan mati. Apakah kematian Yesus adalah inisiatif Iblis? Mengikuti alur di atas, rasanya tidaklah demikian. Yang benar adalah Iblis berusaha terus menggagalkan Keselamatan itu melalui orang-orang dekat Yesus dan bahkan berhadapan langsung dengan Yesus. Hal ini adalah penggenapan Kejadian 3:15. Mengapa Iblis berusaha terus begitu? Iblis tahu, Iblis Sadar nubuatan Allah, bahwa jika Yesus Mati dan Bangkit, maka, KEPALANYA PASTI REMUK. Ini hal yang paling tidak disukai Iblis.
Kesimpulan Alur:
Manusia itu diciptakan Allah segambar dengan Dia, dan bahkan Mazmur 8 berkata: Hampir sama dengan Allah. Allah sangat mengasihi manusia itu, bahkan, ketika manusia itu berdosa, justru Allah menyelamatkanNya dengan mengambil rupa manusia, yaitu Yesus yang kemudian Mati di kayu Salib. Keselamatan itu Adalah Kasih Allah, inisiatif Allah Sendiri.
Pdt Ezra Simorangkir