Ibadah Perdana GBI “Centre of Worship”, PS. Caleb : Gereja Yang Sehat dan  Gembala Milineal

Spread the love

Kota Bekasi – Pelitakota.id Perjalanan Caleb Prio, generasi milenial yang menyerahkan hidupnya bagi pelayanan jemaat bukan pilihan mudah nagi kebanyakan anak muda. Apa sebab? Disaat mayotitas anak muda sibuk mengejar karir, pekerjaan dan kesuksesan material, tapi tidak demikian dengannya. Caleb adalah salah satu dari sebagian kecil generasi milenial yang membaktikan hidupnya bagi kebaikan umat.

Keputusan Caleb lakukan penggembalaan di gereja dilatarbelakangi kehidupan keluarganya yang dipulihkan Tuhan. “Saya bernazar menjadi Hamba Tuhan bila Tuhan pulihkan keluarga,  katanya. Jadi begitu lulus SMA, Caleb langsung  masuk sekolah Alkitab. Lebih lanjut ia menceritakan pelayanannya dimulai tahun 2019, dengan nama GBI BICC. Dan mengapa yang di gembalakanya banyak anak muda?. Sebab belajar dari pengalaman Caleb yang pernah kehilangan dirinya selama 6 tahun. “Saya bisa merasakan bila ada anak muda yang kehilangan arah, binaan dan bimbingan”, cetusnya. Dan menurut Caleb tidak banyak gereja yang lakukan pembinaan bagi anak muda.

Cikal bakalnya penggembalaan dimulai dari banyaknya anak muda yang sharing dirumahnya bahkan hingga berjam-jam. Hasilnya ada perubahan diri untuk bertobat dan tidak berbuat dosa. Bahkan saat ini anak-anak muda sudah lakukan bimbingan dan pembinaan bagi anak muda lainnya. “Perubahan hidup ini dilihat oleh keluarga yang pada akhirnya pemuridan bagi keluarga” jelas Caleb. Visi penggembalaan Caleb adalah Pemuridan.

Perubahan menjadi nama Centre of Worship ini berawal dari “nubuatan” seorang pegawai salon di Mall tempat gereja Caleb melayani. Pegawai salon ini mengatakan kepada istrinya Caleb, Sari namanya bahwa penggembalaan bapak tidaklah di Gereja  di Mall. Melainkan ditempat yang baru dengan nama gereja Jerusalem Baru. “Jerusalem Baru itu kanpusat penyembahan, makanya saya putuskan untuk kasih nama Centre of Worship, jelas Caleb mengisahkan awal mula menjadi GBI Centre of Worship.


Ungkapan Caleb saat ucapan syukur ibadah perdana GBI Centre of Worship  yang mengatakan Gereja besar belum tentu sehat dan Gereja kecil belum tentu sakit. Caleb mendapati tidak sedikit di gereja yang besar kondisinya memprihatinkan, baik mulai dari jemaat, pengerja bahka hingga ke Pendetanya. “Terlalu banyak konflik dan politik didalam gereja “, tandas Caleb. Sementara gereja kecil belom tentu sakit, Caleb memahami bahwa Tuhan dalam pelayanan umatnya tidak tertarik pada yang 5000 orang melainkan pemuridan ke 12 orang. “12 murid bertumbuh dan berbuah, hingga ribuan yang Tuhan muridkan”ungkapnya. Sebab Gereja Pemuridan bukanlah orientasi pada jumlah jemaat namun kualitas jemaat. Jemaat yang sehat pasti bertumbuh dan terbukti dari perbuatan.

Penggembalaan di era Milenial bagi generasi milenial membutuhkan Gembala yang milenial pula, sebab perkembamgan di era saat ini sangat cepat dan ini membutuhkan energi yang banyak yang pastinya dimiliki generasi muda milenial, ungkap Caleb. Menurutnya penduduk bumi ini mayoritas adalah generasi muda, dan yang bisa memahami generasi muda adalah orang muda itu sendiri. “Tuaian besar adalah anak-anak muda, jadi perlu pekerja muda yang bekerja untuk menyiapkan tuaian tersebut, jadi generasi milenial membutuhkan gembala yang milenial pula pungkasnya.

Ibadah perdana GBI Centre of Worship, minggu 7 November 2021 di Marketing Galery Grand Galaxy City Bekasi Selatan di layani oleh PS. Ir. Nurtjahja ketua Perwil 4 GBI Bekasi Selatan. PS. Nur, mengangkat tema tentang jemaat yang taat dan setia pada Tuhan. Atau ia mengistilahkan dengan Jemaat yang Keep on Fire didalam Tuhan.

Tinggalkan Balasan