Kota Bogor – Perayaan Jumat Agung dalam rangkaian Paskah yang diselenggarakan oleh GPIAI Filadelfia yang berlokasi di Perum Graha Indah Jl Cendana Blok BD No 6 – 7, berlangsung khidmat.
Pantauan awak media di lokasi, Jumat (18/42025), para jemaat mulai berdatangan sejak pukul 07.00 WIB.
Menurut Ketua Panitia Edy Gunawa Prasetya yang diwawancara oleh media mengatakan bahwa Ibadah Jumat agung tahun pada tahun 2025 ini adalah Ibadah gabung yang dilaksanakan dari 3 Gereja yang bernaung di bawah Gereja GPIAI Filadelfia, adapun gereja tersebut adalah ;
- GPIAI FILADELFIA JEMAAT TONJONG
- GPIAI FILADELFIA JEMAAT GUNUNG PUTRI
- GPIAI FILADELFIA JEMAAT CIKARET
Lebih lanjut, Edi mengatakan bahwa Tema pelaksanaan ibadah jumat agung kali ini mengangkat tema Hidup Oleh Iman Karena Kristus (Filipi 1 :21), ucapnya kepada media pada Jumat pagi [18/04]
Ibadah Pembukaan yang dimulai dengan doa yang kemudian disambung oleh puji – pujian dengan WL dipimpin langsung oleh Ibu Gembala kalau Pdt Maria Kristiana Darsih, S.Th. dengan diiringi singer dari perwakilan Gereja Cabang.
Renungan yang disampaikan oleh Bapak Gembala Sidang Pdt.Dr.Leo Fransico, M. Th. yang dilanjutkan dengan sakramen perjamuan kudus.
Dalam rangkaian ibadah Jumat Agung ini ditaampilkan sejumlah atraksi puji – pujian dari kaum Wanita dan juga kaum Pria GPIA Filadelfia, yang cukup menarik adalah atraksi anak – anak remaja mementaskan drama singkat tentang peneguhan panggilan Thomas sebagai salah satu Rasul Tuhan yang dipakai secara luar biasa dalam pelayanannya setelah perjumpaannya dengan Tuhan Yesus setelah KebangkitanNya.
Seperti yang kita ketahui bahwa dalam peringatan Jumat Agung, umat Kristiani mengenang peristiwa pengorbanan Yesus yang rela menderita dan wafat di kayu salib sebagai penebus dosa-dosa manusia. Peristiwa ini menjadi puncak dari misi Yesus selama hidup-Nya di dunia, yang menjadikan hari tersebut disebut “Agung”.
Penyaliban Yesus terjadi di Bukit Golgota, setelah sebelumnya Ia ditangkap di Taman Getsemani tak lama usai mengadakan Perjamuan Terakhir bersama para murid-Nya peristiwa yang kini dikenal sebagai Kamis Putih. Yesus kemudian dibawa ke hadapan Pontius Pilatus, gubernur Romawi di wilayah Yudea, dan dijatuhi hukuman mati dengan disalibkan.
Bagi umat Kristiani, kematian Yesus bukan sekadar akhir dari hidup-Nya, melainkan wujud kasih dan pengorbanan Tuhan demi menyelamatkan umat manusia. Maka dari itu, meski peristiwa Jumat Agung sarat dengan penderitaan, hari ini tidak dipandang sebagai saat berduka, melainkan sebagai momen yang sarat makna cinta dan pengharapan.
Alkitab mencatat bahwa setelah wafat, Yesus dimakamkan, dan pada hari ketiga Ia bangkit dari kematian kebangkitan inilahyang kemudian dirayakan sebagai Hari Paskah, yang jatuh pada hari Minggu.
Paskah sendiri bermakna kebangkitan dan kemenangan, berbeda dengan Jumat Agung yang berfokus pada pengorbanan dan wafat-Nya. Mengacu pada penjelasan dari Kementerian Agama Republik Indonesia, Jumat Agung bukan hanya sekadar langkah menuju Paskah.
Sebaliknya, Jumat Agung adalah inti dari Paskah itu sendiri. Sebab, tanpa adanya penderitaan dan kematian Yesus di kayu salib, tidak akan pernah ada peristiwa kebangkitan yang penuh kemenangan di Hari Paskah.
Karena itu, Jumat Agung menjadi momen refleksi yang mendalam bagi umat Kristiani untuk merenungkan kembali arti kasih, pengorbanan, dan pengampunan yang telah ditunjukkan Yesus melalui sengsara dan wafat-Nya.
Di hari yang penuh makna ini, umat biasanya mengikuti ibadah khusus yang berlangsung dalam suasana hening dan khidmat. Dalam ibadah tersebut, jemaat diajak untuk mengenang secara rohani perjalanan Yesus menuju salib, merenungi penderitaan-Nya, serta meneguhkan iman bahwa pengorbanan itu bukanlah sia-sia, melainkan menjadi jalan keselamatan bagi umat manusia.
Melalui peringatan Jumat Agung, umat Kristiani diingatkan untuk meneladani sikap Yesus dalam kehidupan sehari-hari, rendah hati, penuh kasih, sabar dalam penderitaan, dan setia dalam iman. Sebab pengorbanan Kristus bukan hanya kisah masa lalu, melainkan pesan abadi yang terus hidup dalam hati para pengikut-Nya. [÷]