Hati Bapa: Bapa Punya Hati

Spread the love

Mazmur 103:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.

Pelitakota.id Seorang anak, berkata pada bapaknya: “Pak, Mulai hari ini, Saya tidak lagi menjadi anak bapak.” Kira-kira, apa yang ada dalam hati dan pikiran si bapak? Apakah si bapak akan berkata: Baiklah, silahkan, toh Kamu selama ini sudah menyakiti hati saya. Pergilah! Atau si Bapak berkata: Saya sangat senang sekali. Pergilah! Atau Seketika itu juga si bapak, jatuh pingsan?

Jika hubungan Kristus dan jemaat menjadi sebuah relasi dan kemudian hubungan anggota jemaat dengan Gembala menjadi relasi selanjutnya, Maka: Ketika seorang jemaat berkata kepada Gembalanya: “Pak, Mulai hari ini, Saya berhenti menjadi anggota gereja bapak.” Apakah ada Gembala langsung menjawab : “Dengan senang hati, silahkan, Toh kamu selama ini menyusahkan hatiku. Jujur ya, saya sudah menantikan hal itu” Jikalau Gembala yang baik dan benar, tentu akan bersepon: “Kok begitu, Ada apa, mari kita bicarakan baik-baik. Janganlah dst.

Jika Punya Hati Gembala yang Baik, pasti begitu, tetapi Kalau Hati Gembala Upahan, dia tidak akan perduli, karena orientasinya adalah : Saya kerja, saya digaji. Orientasi Gembala Upahan bukan Jemaatnya. Tetapi Gajinya ataupun Jabatannya.

Puji Nama Tuhan, Kita punya Allah yang adalah Bapa yg bukan vembala upahan, apalagi gembala gajian. Firman Tuhan berkata, Seperti Bapa sayang kepada anak-anaknya, Dia Bapa yang baik, yang merelakan Anak-Nya yang tunggal, mati buat anak-anak-Nya yang nakal, yaitu saudara dan saya..

Maka: Ketika dikau mendengar Firman Tuhan ini: dikau yang merasa jauh dari Allah Bapa selama ini, Dikau yang selama ini telah meninggalkan Allah Bapa dengan pola hidup yang begitu jahat. Saudara yang merasa telah gagal sebagai anak Bapa. Bahkan berniat mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupmu, atau dikau yang frustrasi dan letih dalam hidup ini…

Dengar baik, Dia Allah, Dia Bapa kita yang baik, Dia sedang menunggumu datang, Tangan-Nya selalu terbuka menyambutmu, Pulanglah, kembalilah pada Bapa. Bapa nggak marah kok. Amin.

Oleh: [Pdt.Ezra Simorangkir]

Tinggalkan Balasan