BOGOR – Tanpa basa-basi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor Adityawarman Adil menghadap Pemuda Muhammadiyah Minggu (7/12/2025) dengan pesan yang menggelegar: “Kalau ada kebangkitan pasti ada pemuda” – sebuah panggilan berani untuk menjadikan generasi muda sebagai motor perubahan dalam menyelamatkan Kota Bogor dari ancaman sampah dan banjir.
Acara Green Leadership Sekolah Hijau bertema ‘Peran Pendidikan Sekolah Dalam Mewujudkan Kepemimpinan Generasi Lingkungan’ di SMAIT SMART YBN, Bojong Neros, Kelurahan Curug, menjadi panggung di mana Adityawarman membuka tabir kenyataan yang pahit: “Saat ini, Kota Bogor memproduksi 500 ton sampah setiap hari. Kalau kita terus diam, nanti bukan cuma bau dan becek – banjir akan melanda lagi dan lagi, merusak nyawa dan harta benda”.
Ia menekankan bahwa “green leadership” bukan sekadar istilah mewah. “Makna singkatnya: ada anak-anak muda yang tidak cuma ngomong, tapi berani bertindak untuk menjadikan lingkungannya lebih baik,” ujarnya dengan nada tegas yang membuat hadirin mendengar seksama.
Adityawarman menekankan bahwa perubahan harus dimulai dari diri sendiri – dengan langkah-langkah sederhana yang punya dampak besar. “Membawa tumbler bukan cuma gaya, tapi perlawanan terhadap sampah plastik yang membunuh bumi. Bila setiap pemuda melakukan ini, kita bisa mengurangi ribuan botol plastik setiap hari,” tuturnya.
Lebih jauh, ia menekankan pentingnya pemilahan sampah sebagai langkah strategis. “Dengan memilah, kita tidak cuma mengurangi tumpukan sampah – tapi juga memberinya nilai baru melalui daur ulang. Ini bukan hanya upaya mengurangi kerusakan lingkungan, tapi juga langkah menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan,” jelas legislator dari Partai Keadilan Sejahtera ini.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan bibit pohon dari Adityawarman kepada Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Bogor – sebuah simbol bahwa setiap bibit yang ditanam hari ini, akan menjadi pepohonan yang melindungi Kota Bogor besok. Pesannya jelas: pemuda adalah kunci – tanpa mereka, kebangkitan lingkungan hanyalah mimpi semata.
(Siaran Pers; ditulis oleh jurnalis Vicken Highlanders, diedit oleh Romo Kefas)


