PK NEWS – Gereja adalah Bangunan untuk ibadah Kristen: Tempat umat Kristen berkumpul untuk beribadah, berdoa, dan merayakan sakramen. Dan Komunitas orang beriman: Komunitas orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus dan bersatu dalam iman, kasih, dan pelayanan.
Dan Kata “gereja” sendiri dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dalam bahasa Portugis, “igreja”, yang berarti “gereja” atau “bangunan untuk ibadah Kristen”. Kata Portugis ini sendiri berasal dari kata Latin, “ecclesia”, yang berarti “gereja” atau “majelis”.
Kata Latin “ecclesia” berasal dari kata Yunani, “ekklesia” (ἐκκλησία), yang berarti “majelis” atau “perkumpulan”. Dalam konteks Kristen, “ekklesia” digunakan untuk merujuk pada komunitas orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus dan berkumpul untuk beribadah dan melayani Tuhan.
Jadi, kata “gereja” dalam bahasa Indonesia memiliki akar dalam kata Yunani “ekklesia” dan Latin “ecclesia”, yang kemudian dipinjam ke dalam bahasa Portugis sebagai “igreja” dan akhirnya ke dalam bahasa Indonesia sebagai “gereja”.
Awal berdirinya Gereja Kristen dapat ditelusuri kembali ke zaman apostolik, yaitu masa kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus dan para rasul-Nya.
- Pelayanan Yesus: Yesus Kristus memulai pelayanannya di Galilea dan Yudea, memberitakan Kerajaan Allah dan melakukan mukjizat. Ia memilih 12 rasul untuk menjadi murid-murid-Nya dan melanjutkan pelayanannya setelah Ia naik ke surga.
- Kematian dan Kebangkitan Yesus: Yesus disalibkan dan mati di atas kayu salib, tetapi Ia bangkit dari kematian pada hari ketiga. Kebangkitan Yesus menjadi dasar bagi iman Kristen dan pembentukan Gereja.
- Pentakosta : Setelah kebangkitan-Nya, Yesus naik ke surga dan mengirimkan Roh Kudus kepada para murid-Nya pada hari Pentakosta. Roh Kudus memberi kuasa kepada para murid untuk memberitakan Injil dan menjadi saksi bagi Yesus.
- Pembentukan Gereja: Setelah peristiwa Pentakosta, jumlah murid Yesus bertambah banyak, dan mereka membentuk komunitas yang disebut Gereja. Gereja awal dipimpin oleh para rasul, terutama Petrus dan Paulus, yang melakukan perjalanan misi untuk memberitakan Injil ke berbagai wilayah.
- Peran Para Rasul : Para rasul memainkan peran penting dalam pembentukan dan pertumbuhan Gereja awal. Mereka memberitakan Injil, mendirikan gereja-gereja lokal, dan membimbing komunitas Kristen dalam iman dan praktik.
Gereja awal berkembang pesat di Yerusalem dan kemudian menyebar ke seluruh wilayah Mediterania, termasuk Asia Kecil, Yunani, dan Roma. Gereja menghadapi berbagai tantangan dan penganiayaan, tetapi terus tumbuh dan berkembang melalui kesaksian dan pengorbanan para pengikut Yesus.
Dalam kehadiran gereja yang memiliki sejarah panjang maka hendaknya kehadiran gereja dapat memiliki dampak
- Dalam Merawat Toleransi dan Kebhinekaan : Gereja dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan toleransi dan kebhinekaan di tengah arus politik identitas yang semakin meningkat. Dengan membangun dialog dan kerja sama dengan komunitas lain, Gereja dapat membantu memperkuat kohesi sosial dan mempromosikan pemahaman yang lebih baik antara kelompok-kelompok yang berbeda.
- Dalam mengAdvokasi Keadilan Sosial : Gereja dapat menjadi suara bagi kelompok marginal dan memperjuangkan keadilan sosial dalam proyek-proyek strategis nasional. Dengan memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari proyek-proyek tersebut, Gereja dapat membantu memastikan bahwa pembangunan dilakukan dengan cara yang berkelanjutan dan adil.
- Dalam hal Etika Digital dan Spiritualitas Kristiani: Gereja dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan etika digital dan spiritualitas Kristiani dalam era disinformasi dan polarisasi media sosial. Dengan mengajarkan nilai-nilai Kristiani dan mempromosikan penggunaan media sosial yang bertanggung jawab, Gereja dapat membantu mengurangi penyebaran hoaks dan ujaran kebencian.
- Dalam Kebebasan Beragama dan Perlindungan terhadap Minoritas: Gereja dapat memperjuangkan kebebasan beragama dan perlindungan terhadap minoritas di tengah arus nasionalisme religius. Dengan mempromosikan dialog dan kerja sama dengan komunitas lain, Gereja dapat membantu memperkuat kohesi sosial dan mempromosikan pemahaman yang lebih baik antara kelompok-kelompok yang berbeda.
- Dalam Pembentukan Generasi Kristiani yang Tangguh: Gereja dapat memainkan peran penting dalam membentuk generasi Kristiani yang tangguh melalui pendidikan nilai dan kepemimpinan etis. Dengan mengajarkan nilai-nilai Kristiani dan mempromosikan kepemimpinan yang bertanggung jawab, Gereja dapat membantu membentuk generasi yang lebih baik.
- Dan Gereja berperan aktive pada Isu Krisis Lingkungan : Gereja dapat memainkan peran penting dalam memperjuangkan isu krisis lingkungan dan seruan profetik atas eksploitasi dan perubahan iklim. Dengan mempromosikan kesadaran lingkungan dan memimpin upaya untuk mengurangi dampak lingkungan, Gereja dapat membantu melindungi ciptaan Tuhan.
- Oikoumene Aktif : Gereja dapat memainkan peran penting dalam membangun kolaborasi lintas denominasi dan agama demi keadilan dan perdamaian. Dengan mempromosikan dialog dan kerja sama, Gereja dapat membantu memperkuat kohesi sosial dan mempromosikan pemahaman yang lebih baik antara kelompok-kelompok yang berbeda.
Dengan demikian, Gereja dapat memainkan peran penting dalam memperjuangkan keadilan, kebhinekaan, dan keberlanjutan di Indonesia.serta menyuarakan kesetaraaan sebagai umat manusia…..
Disadur dari berbagai Sumber
Kefas Hervin Devananda, S.Th.M.Pd.K Ketua Pewarna Indonesia Propinsi Jawa Barat