Kota Bekasi – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi menunjukkan respons sigap terhadap pengaduan masyarakat terkait dugaan pencemaran lingkungan yang terjadi di wilayah Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu. Tindakan cepat ini diambil setelah adanya laporan dari warga dan pemberitaan media online mengenai saluran drainase yang mengeluarkan bau tidak sedap dan air sumur yang menyebabkan gatal-gatal pada kulit, yang diduga berasal dari air limbah kegiatan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Kiswatiningsih, menjelaskan bahwa setelah dilakukan verifikasi lapangan, diketahui bahwa air limbah domestik yang berasal dari cucian peralatan masak dan makan ditampung ke dalam biotank yang sudah kedap air. Selanjutnya, air limbah yang sudah ditampung dilakukan penyedotan dengan menggunakan jasa penyedotan air limbah.
Sebagai langkah konkret, DLH Kota Bekasi menggandeng UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup (LAB LH) untuk turun langsung ke lapangan. Tim gabungan ini melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel di beberapa titik strategis, meliputi saluran pembuangan air limbah yang bersumber dari cucian peralatan masak dan makan, serta sumber air baku yang berasal dari air tanah (jet pump).
Tindakan ini dilakukan untuk mengidentifikasi sumber pencemaran secara pasti dan mengevaluasi tingkat kualitas air, sehingga dapat ditentukan langkah penanganan yang lebih efektif dan tepat sasaran.
DLH Kota Bekasi menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti setiap pengaduan masyarakat secara transparan dan akuntabel. Selain itu, DLH juga mengedepankan kolaborasi lintas sektor dalam upaya menjaga kualitas lingkungan di Kota Bekasi agar tetap sehat dan nyaman bagi seluruh warganya.
Jurnalis: Vicken Highlanders
Editor: Romo Kefas


