Amsal 22:6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
Didik Lewat Keteladanan
Memperhatikan perkembangan Sosial dan kebutuhan Psikologi anak-anak muda saat ini maka model Pendampingan yang pas adalah: Lebih baik Satu perbuatan bijak untuk dicontoh, dari pada 1000 perkataan Bijak untuk dilakukan.
Anak-anak muda saat ini katakanlah Gen-Z dan Gen Alpha, dari beberapa Survey yang dilakukan, maka didapati bahwa mereka itu lebih mengerti dan lebih pas lebih respek terhadap Keotentikan sebuah perintah yaitu Apa yang mereka Lihat dan dapatkan dari sebuah Keteladan orang yang memeritah atau yang mengajar mereka.
Firman di atas bercerita tentang mendidik, yang mana berasal dari Kata “pendidikan” dalam bahasa Indonesia, yang berasal dari bahasa bahasa Latin “educare” yang berarti “mengeluarkan, memimpin, atau menuntun”.
Secara etimologis, pendidikan juga terkait dengan istilah Yunani “paedagogie” yang terdiri dari “paes” (anak) dan “agogos” (membimbing), sehingga berarti bimbingan terhadap anak. Sudah sangat jelas ya.
Memperhatikan Teori Bandura, atau Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory), yang dikemukakan oleh Albert Bandura, menjelaskan bahwa Pembelajaran terjadi melalui observasi, peniruan, dan pemodelan perilaku orang lain. Teori ini menekankan pentingnya interaksi antara faktor kognitif, perilaku, dan lingkungan dalam proses pembelajaran.
Dari Teori Bandura ini, mengingatkan kita para orang tua, dalam mendidik anak muda kita: Maka Model Mendidik “Modeling (Contoh-Teladan)” menjadi Pilihan dan Penerapan yang paling pas saat ini. Oleh karena itu, pernyataan: Jangan Lihat Siapa yang bicara, tetapi dengarlah apa yang dia katakan, rasanya saat ini tidak nyambung lagi alias tidak “ngerelate” banget buat anak Muda.
Anak muda, Gen-Z dan Gen-Alpha, mari ambil posisi dan sikap bahwa setiap kali didikan diberikan, apa pun bentuknya, suka atau pun tidak suka, Ketahuilah: Didikan itu Berguna untuk Mas Tuamu. Amen
Pdt Ezra Simorangkir