Suara kebenaran Hikmat adalah kekuatan Allah dalam meletakkan dasar bumi. Barang siapa memiliki hikmat Allah maka dipastikan menang atas setiap perjalanan kehidupan. Itu sebabnya dalam pasal 2 ini penulis Amsal memulai dengan hal-hal yang sangat penting untuk kita lakukan antara lain :
- MENERIMA PERKATAAN TUHAN.
- MENYIMPAN PERINTAH TUHAN DI HATI.
- TELINGA MEMPERHATIKAN HIKMAT.
- MENCENDERUNGKAN HATI & SUARA KEPADA KEPANDAIAN.
- BERSERU KEPADA PENGERTIAN.
Penulis Amsal memberikan kepada pembacanya tuntunan agar 5 hal diatas dicari dengan sungguh-sungguh, tidak hanya sekedar dibaca dan dihafal tetapi ada upaya yang harus dilakukan untuk mendapatkannya. Maka dalam Amsal 2:4 berkata “Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu,
jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,”
Dalam kalimat “jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,” berarti ini ada upaya yang serius yang harus dilakukan setiap orang yang mau mendapatkan 5 hal diatas.
Apa yang didapatkan bila kehidupan dipenuhi dengan perkataan, hikmat, kepandaian dan pengertian dari Tuhan ?
Yang didapatkan adalah :
- PENGERTIAN TAKUT AKAN TUHAN.
- PENGENALAN AKAN ALLAH.
Amsal 2:5 (TB) maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.
Penulis Amsal lebih menjelaskan bahwa Tuhan adalah sumber hikmat, pengetahuan dan kepandaian (Amsal 2:6), yang menjadi pagar perlindungan dalam perjalanan kehidupan dari waktu kewaktu. Dijelaskan dalam Amsal 2:7-11:

Hal yang penting untuk diperhatikan adalah
Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya,
sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia.
> Jujur :Jujur artinya tidak ada kebohongan atau tipu daya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jujur adalah lurus hati, tidak curang, dan kejujuran ialah kelurusan hati, ketulusan hati.
> Tidak bercela :Hidup tidak bercela adalah hidup yang tidak punya masalah dan dosa di hadapan TUHAN.
(Matius 5:48 (TB) Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”).
Yang dapat menjaga kita dari ketidakjujuran dan hidup tak bercela adalah “HIKMAT, PENGERTIAN & KEPANDAIAN yang bersumber dari Allah.
Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik.
Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu; kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau.
Bila ini semua mewarnai setiap kehidupan maka kita akan terhindar dari segala hal yang jahat (Amsal 2:12-17).
Setiap orang melakukan kejahatan maka rumahnya hilang tenggelam ke dalam maut, jalannya menuju ke arwah-arwah.
Segala orang yang datang kepadanya tidak balik kembali, dan tidak mencapai jalan kehidupan (Amsal 2:18-19).
Penulis Amsal lebih menegaskan bahwa orang yang jahat (fasik) dipunahkan dan dibuang dari tanah kehidupan yang dipersiapkan Tuhan kepada mereka yang memiliki hikmat, pengertian dan kepandaian yang bersumber dari Tuhan.
AKU DAN SEISI RUMAHKU BERKOMITMEN MEMULIAKAN TUHAN.
“BERSAMA DI BUMI BERSAMA DI SURGA”
JANGAN MENYERAH MAJU TERUS DAN TETAP SEMANGAT.
Penulis : Pdt.Dr.J.Yohanes Sihombing,M.Th. Ketua Bamagnas Kota Bekasi