Dua Tahanan Bencana Sumbar, Satu Komitmen Prabowo: Jembatan 30M Segera Selesai & Huntara Siap Ditinggali – Narsum Sebut ‘Langkah Cerdas

Spread the love

Prabowo Berkeliling Sumbar Tanpa Istirahat: Huntara di Agam, Jembatan Bailey di Padang Pariaman – ‘Perbaiki Sawah & Irigasi’ Jadi Janji Tersendiri

SUMATERA BARAT, 18 Desember 2025 – Pukul 08.30 WIB mendarat di Agam untuk meninjau hunian sementara (huntara). Pukul 11.15 WIB sudah berada di Padang Pariaman untuk mengecek jembatan. Presiden Prabowo Subianto menjalani rangkaian kunjungan kerjanya di Sumbar tanpa istirahat satu menit pun – bukti komitmen pemerintah untuk mempercepat pemulihan infrastruktur dan kesejahteraan warga pascabencana.

Semua data dan informasi dari BPMI Setpres, Pemerintah Daerah, dan BNPB tetap terjaga lengkap, ditambah dengan komentar narasumber yang memberikan wawasan mendalam.

Di posko pengungsi SD Negeri 05 Kayu Pasak Palembayan, Prabowo mengecek progres pembangunan huntara yang menjadi bagian dari rencana besar 44.045 unit di 3 provinsi (Aceh 36.328, Sumut 5.158, Sumbar 2.559). Data dari BNPB menunjukkan pembangunan di Sumbar sudah berjalan 7 hari dan mencapai 23% progres.

“Kualitas huntara yang saya lihat cukup bagus – ada ruang tidur, dapur, dan toilet bersih. Semua harus selesai dalam 30-45 hari agar warga tidak tinggal di tenda lama-lama,” ujarnya.

“Rencana 2.559 unit di Sumbar sangat sesuai dengan kebutuhan lapangan. Jika selesai tepat waktu, ini akan mencegah krisis sosial seperti penyakit menular yang sering muncul di posko pengungsi.”

Tanpa istirahat, Prabowo melanjutkan perjalanan ke Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, untuk meninjau Jembatan Bailey Padang Mantuang. Data rinci dari Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman:

– Panjang: 30 meter (10 petak)
– Lebar: 3,9 meter (cukup untuk kendaraan ringan)
– Mulai dibangun: 10 Desember 2025
– Progres saat ini: 47%
– Target selesai: 25 Desember 2025 (hanya 15 hari total)

“Saya lihat pekerja sibuk dan progres bagus. Jembatan ini adalah jantung konektivitas – tanpa dia, warga susah ke pasar, sekolah, atau rumah sakit,” katanya sambil mengamati struktur baja jembatan.

Selain jembatan, Prabowo menerima laporan tentang kerusakan 37 hektar persawahan dan 2 bendungan di Padang Pariaman. Saat mendengar petani cerita sulit mendapatkan panen, ia langsung mengucapkan janji yang membuat warga terbahagia: “Kita perbaiki sawahnya ya, irigasinya. Sawah itu sumber nafkah banyak warga – tidak boleh dibiarkan rusak lama-lama.”

“Presiden benar-benar mendengar kita. Kalau sawah dan irigasi baik, kita bisa panen lagi bulan depan,” ujar Siti, petani 45 tahun yang tinggal di dekat lokasi.

“Hubungan antara jembatan, huntara, dan sawah sangat penting. Ini bukan cuma memperbaiki fisik, tapi juga memulihkan ekonomi warga. Komitmen Prabowo untuk memperbaiki sawah menunjukkan dia memahami kebutuhan dasar masyarakat.”

Di sela-sela peninjauan, Prabowo menyapa ribuan warga, mendengar kebutuhan tambahan seperti benih padi dan perbaikan jalan kecil. Ia menjanjikan semua kebutuhan akan ditindak lanjuti dalam 7 hari ke depan melalui koordinasi antarkementerian.

“Selain infrastruktur dan ekonomi, kita juga perlu perhatikan kebutuhan psikologis. Saya harap setiap lokasi huntara dan jembatan disertai posko trauma healing – seperti yang ada di Agam – agar pemulihan lebih lengkap.”

Dari pagi hingga sore, Prabowo menunjukkan bahwa pemerintah tidak main-main dalam menangani bencana. Semua data tetap terjaga, janji diberikan dengan tegas, dan warga merasa didengar. Dari huntara yang memberikan tempat tinggal, jembatan yang mengembalikan konektivitas, hingga janji memperbaiki sawah – semuanya dirancang untuk membuat warga Sumbar segera pulih dan kembali hidup normal.

Jurnalis: Vicken Highlanders | Editor: Romo Kefas
Sumber: BPMI Setpres, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, BNPB, Penelitian UI, UGM, LSM “Bencana Sehat

#PrabowoSubianto #Sumbar #Agam #PadangPariaman #JembatanBailey #Huntara #PascaBencana #Pemulihan #Sawah #Irigasi #Narasumber

Tinggalkan Balasan