Dinkes Sukseskan Program BIAN dan Koordinasi Program Geser Jadi Mantul

Spread the love

Pelitakota Tulungagung -Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, menggelar program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) serta pelaksanaan program “Geser Jadi Mantul”.

Kadinkes Tulungagung dr. Kasil Rokhmad, MMRS saat di wawancarai awak media Pelitakota menyampaikan dari hasil evaluasi BIAN, beberapa desa ada yang belum mencapai target.

“Dari hasil evaluasi BIAN sudah mencapai target 100%, namun ada yang masih dibawah 95%. kita semua tau bahwa, anak yang tidak mendapat vaksin dan terlindungi, kedepannya bisa mudah terserang penyakit lantas sakit,” ucap Kasil Rokhmad, Kamis (29/09/2022).

Maka yang persentasenya masih kurang akan dilakukan penyisiran. Pihaknya tidak ingin Tulungagung yang sudah berusaha memberi vaksinasi, masih ada desa yang menjadi sumber pencetus

“Sekitar 271 desa, ada 36 desa yang persentasenya masih rendah. Berharap, 36 Desa tersebut bisa teratasi dan mencapai target sampai tanggal 30 September,” ujarnya.

Kendala kurangnya pemahaman kepada masyarakat, ada pula yang belum punya waktu pas atau sedang sakit, sehingga harus dilakukan sweeping.

Disinggung terkait salah satu kelurahan di wilayah kota Tulungagung yang tingkat Vaksin BIAN rendah, Kasil mengungkapkan, kurangnya pemahaman kepada mereka.

“Kelurahan itu merupakan daerah disentralisasi, tidak perlu disebut takut salah faham. Saya harap bisa bekerjasama, bukan kita yang belum kesana, namun ini terkait dalam pemahaman,” ungkap Kasil.

Kami sampaikan disana ada lintas sektor, Forkopimcam dan tokoh masyarakat, tokoh agama yang bisa diajak kerjasama. Berkaitan halal dan haram, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah menjamin serta bertanggung jawab.

Jadi kalau sudah pegang tokoh kunci atau yang menjadi panutan masyarakat, pasti bisa untuk menggerakkan semuanya.

“Kita evaluasi, ternyata satu Kelurahan itu capaian vaksinasi hanya 54%, sementara yang lain rata-rata sudah di atas 90%. Padahal, tempatnya di Kota, harusnya dari sisi jangkauan petugas tidak ada masalah,” ungkapnya.

Kasil menerangkan, bahwa untuk pencapaian maksimal di daerah pegunungan, terkendala karena akses jalan atau waktu tempuh.

“Wilayah pegunungan khususnya, biasanya sulit dijangkau petugas dengan kendaraan, apalagi menggunakan mobil, contohnya Kecamatan Pagerwojo. Akan tetapi, ada juga yang hasilnya bagus, contohnya Pucanglaban dan Tanggunggunung,” terangnya.

Selanjutnya Kasil Memaparkan, dari seluruh kabupaten di Jawa Timur, tingkat keberhasilan Vaksinasi Tulungagung masuk di 15 besar.

“Vaksinasi BIAN di Tulungagung masuk dalam 15 besar, dan kami mempunyai program CERDIK, “Geser Jadi Mantul”, ungkap Kasil.

Program ini, merupakan deteksi sejak dini terhadap kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada anak usia menginjak remaja.

Program CERDIK (Cek Kesehatan Secara Rutin, Enyahkan Asap Rokok, Rajin Aktivitas Fisik, Diet Seimbang, Istirahat Cukup, Kelola Stres).

Sedangkan, program “Geser Mantul” (Gerakan Serentak Jaring Dini Diabetes Masyarakat Tulungagung).

“Kita ingin mendeteksi sedini mungkin penyakit yang sering disebut Mother of Disease yakni, induknya dari segala penyakit yang tidak menular, seperti diabetes bisa ke katarak, impotensi, gagal ginjal, stroke dan jantung,” jelasnya.

Antisipasi sejak dini agar semua ini tidak terjadi, maka Dinkes Tulungagung berupaya mendeteksi sedini mungkin. Dengan sasaran pemeriksaan usia 15 tahun, sehingga harus dilakukan sosialisasi dan pengecekan di setiap sekolahan.“

Selain di sekolahan, juga akan melakukan pemeriksaan di Puskesmas dan mengadakan event pemeriksaan gratis gula darah,” pungkasnya.

(dian)

Tinggalkan Balasan