Dinamika Politik dan Peran Pemuda Kristen: Menuju Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera

Spread the love

Jakarta,14 September 2025 Simposium Setara Menata Bangsa menggelar Diskusi Nasional dengan tema besar “Pemuda Kristen dalam Pusaran Gejolak Politik” pada Minggu (14/9/24). Acara yang dilaksanakan secara daring ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai organisasi pemuda dan tokoh gereja, dengan moderator Argopandoyo.

Dalam diskusi ini, Dwi Urip Premono dari Simposium Setara Menata Bangsa menjelaskan bahwa forum ini merupakan diskusi perdana dari sebuah desain besar yang ingin terus dikembangkan. “Forum ini kita maksudkan bukan hanya menghasilkan output berupa percakapan, tapi juga outcome yang nyata berupa rekomendasi bagi para pengambil kebijakan,” ujarnya. Dengan demikian, diharapkan diskusi ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan politik dan sosial di Indonesia.

Img 20250915 wa0008

Ketua Umum GMKI, Prima Surbakti, menegaskan pentingnya pemuda Kristen untuk kembali meneguhkan identitas sebagai warga bangsa. “Kolaborasi lintas organisasi, termasuk dengan gereja dan lembaga pendidikan, sangat penting untuk memperkuat partisipasi pemuda Kristen di berbagai bidang,” ujarnya. GMKI, katanya, sedang berkomitmen mengembalikan semangat mahasiswa Kristen agar menjadi pusat lahirnya talenta dan kepemimpinan yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan tujuan GMKI untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan dan partisipasi pemuda Kristen dalam pembangunan bangsa.

Sementara itu, Departemen Pemuda PGI, Rosi Purnomo, menjelaskan bahwa pihaknya sudah menjalankan program pendidikan kewarganegaraan dan kebangsaan, khususnya bagi kaum muda. “Kami ingin pemuda siap menjadi pemimpin yang relevan dengan konteks mereka,” katanya. Program ini dilakukan secara regional dengan melibatkan berbagai denominasi, bertujuan membekali pemuda dengan keterampilan kepemimpinan, pemetaan sosial, hingga kemampuan mengambil keputusan. Dengan demikian, pemuda Kristen dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat.

Ketua Umum Gempar, Yohanes D. Sirait, mengajak pemuda Kristen untuk berpikir lebih luas dalam melihat fenomena politik, sosial, dan budaya. “Kalau setiap gereja melakukan satu kebaikan saja setiap minggu, orang akan melihat Kristus lewat perbuatan kita,” ujarnya. Menurutnya, tantangan ke depan bukan hanya soal struktur politik, melainkan juga menyangkut suprastruktur, yaitu gaya hidup para pemimpin dan tokoh publik yang seharusnya sederhana dan berintegritas. Dengan demikian, pemuda Kristen dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Img 20250915 wa0005

Pdt. Brigjen TNI (Purn) Harsanto Adi, MM, , Ketua Umum Asosiasi Pendeta Indonesia (API), juga hadir sebagai penanggap dalam diskusi ini. Beliau menekankan pentingnya peran pemuda Kristen dalam membangun kesadaran politik yang inklusif dan menjaga perdamaian di tengah dinamika politik yang kompleks. Menurutnya, pemuda Kristen harus menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat dengan menjalankan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sehari-hari.

Diskusi yang berlangsung hangat ini ditutup dengan kesepahaman bahwa pemuda Kristen harus mengambil peran aktif dalam merespons dinamika politik dan sosial bangsa, serta membangun kesadaran politik yang inklusif. Forum ini juga diharapkan menjadi langkah awal menuju kolaborasi yang lebih besar lintas organisasi dan lembaga Kristen di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan pemuda Kristen dapat menjadi kekuatan yang positif dalam membangun bangsa dan negara.

Sedangkan menurut Kefas Hervin Devananda, Direktur LKBH Pewarna Indonesia, yang tidak dapat dapat hadir karena sedang ada pelayanan, mengapresiasi diskusi ini melalui pesan WhatsAppnya ketika dihubungi oleh awak media. “Saya sangat mengapresiasi diskusi nasional ini yang membahas peran pemuda Kristen dalam pusaran gejolak politik. Semoga diskusi ini dapat menjadi langkah awal bagi pemuda Kristen untuk lebih aktif dalam membangun kesadaran politik yang inklusif dan menjaga perdamaian di tengah dinamika politik yang kompleks,” ujarnya.

Jurnalis: Vicken Highlanders
Editor: IRF

Tinggalkan Balasan