BOYOLALI – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi melepas 3.500-an warganya, yang ikut program Balik Rantau Gratis Pemerintah Provinsi Jateng 2025 dengan moda armada bus, dari Asrama Haji Donohudan Boyolali, serta melalui virtual (zoom meeting) dari sejumlah titik di Jawa Tengah, Kamis (10/4/2025).
Pemudik asal Boyolali tujuan Bekasi, Mujiono mengatakan, program itu membuat masyarakat seperti dirinya terbantu. Terutama, bagi perantau dengan ekonomi lemah.

“Saya empat orang, kalau beli tiket naiknya dua kali lipat. Sekitar Rp250 ribu, sekarang bisa sampai Rp500 ribu per orang. Tentu menghemat. Saya ucapkan terima kasih kepada pemprov,” kata pria 43 tahun ini.

Dia menceritakan, untuk registrasi mudik arus balik dilakukannya melalui online. Setelah melalui ikhtiar, akhirnya berhasil, dan itu membuatnya senang karena bisa berhemat lebih dari Rp500 ribu. Sebab, uangnya bisa buat lebaran di kampung, seperti membantu orang tua dan keponakannya.

“Harapannya untuk Pemprov Jateng, saya ucapkan terima kasih sekali. Semoga tahun depan ditambah armadanya buat balik rantau,” ucap Mujiono.

Pemudik balik rantau asal Sragen, Tari menambahkan, kegiatan itu sangat bermanfaat bagi diri dan dua anaknya. Mereka bisa berhemat hingga Rp3 juta untuk pulang kampung dan balik ke tempat perantauan.

“Bermanfaat sekali kegiatan ini dan bisa hemat, salah satunya. Beli tiket bisa Rp3 juta PP. Ini bisa hemat. Tujuan saya Balaraja Tangerang. Kerja admin. Banyak biaya yang harus dikeluarkan kalau tidak gratis,” ujarnya.

Tari sangat berterima kasih kepada gubernur, karena telah menyediakan fasilitas mudik balik gratis. Harapannya, ke depan bisa ditambah lagi armadanya, agar lebih banyak warga mendapatkan manfaat.

“Terima kasih Pemprov Jateng, Gubernur Jateng. Terima kasih mudik gratis. Semoga ke depannya ada lagi mudik gratisnya,” harapnya.
Pemudik lansia berusia 90 tahun Sarinem, tampak didampingi anaknya Ningsih (56 tahun), menikmati program balik gratis. Ia dan ibunya sangat senang bisa ikut balik rantau gratis.

“Senang karena bisa balik gratis. Kantong sudah kosong. Kalau tidak gratis, bayar tiket bus Rp500 ribu-Rp600 ribu. Juga bisa buat bayar SPP sekolah,” ungkap Ningsih, ditemui di dalam bus.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro menyampaikan, dalam kegiatan Balik Rantau Gratis Pemerintah Provinsi Jateng 2025 bertujuan untuk memfasilitasi warga Jateng yang bekerja di sektor informal seperti asisten rumah tangga, buruh bangunan, buruh pabrik, pedagang asongan dan lainnya, agar mendapatkan sarana transportasi secara pasti, mudah, aman, dan nyaman, serta meringankan beban biaya transportasi.
Pemudik arus balik itu berasal dari peserta program dengan pemberangkatan bus dari Asrama Haji Donohudan tujuan Pulo Gebang Jakarta, sebanyak 41 bus berkapasitas 3.150 penumpang pada tanggal 10 April 2025, dengan rincian dari Asrama Haji Donohudan Boyolali dengan titik satelit Sragen, Karanganyar, Wonogiri, dan Klaten, diberangkatkan sebanyak 35 bus dengan kapasitas 1.750 penumpang.
“Dari Terminal Tipe A Pekalongan dengan titik satelit Mangkang dan Kendal sebanyak 17 bus, dengan kapasitas 600 penumpang. Dari Terminal Tipe A Bulupitu dengan titik Satelit Banjarnegara, Kebumen dan Cilacap sebanyak 14 bus, dengan kapasitas 550 penumpang. Dari Blora sebanyak 2 bus dengan kapasitas 100 penumpang, Terminal Kembang Joyo Pati sebanyak 1 bus dengan kapasitas 50 penumpang, dan dari Terminal Madurekso Temanggung sebanyak 2 bus, dengan kapasitas 100 penumpang,” ujarnya.
Selanjutnya, armada bus tujuan Bandung sebanyak 8 bus berkapasitas 328 penumpang, dengan rincian, dari Cilacap 2 bus kapasitas 100 penumpang, diberangkatkan 8 April 2025, dan dari Asrama Haji Donohudan Boyolali 6 bus dangan kapasitas 262 penumpang.
“Total peserta sekitar 3.500 orang,” ungkap Henggar kepada media.

Armada bus bersumber dari bantuan Wakil Gubernur, Forum BUMD & BPR BKK se-Jateng, RSUD Dr Moewardi, RSJD Dr Arif Zainudin, RSJD Dr RM Soejarwadi, RSUD Dr Adhiyatma, RSJD Dr Amino Gondohutomo, RSUD Dr Rehatta, RSUD Dr Margono Soekarjo, PT Bank Jateng, Baznas, Pemerintah Kabupaten Kendal, Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Kabupaten Blora dan Pemerintah Kabupaten Cilacap.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyampaikan, kegiatan dilakukan sebagai bentuk kepedulian Pemprov Jateng, pemkab/ pemkot, dan pihak lain kepada masyarakat.
“Ini tidak hanya mengantarkan masyarakat yang mudik, tapi juga bentuk kepedulian pemprov, kabupaten dan kota, untuk memberikan sedikit keringanan bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal,” kata gubernur, di sela-sela pelepasan balik gratis.
Kegiatan untuk menyejahterakan masyarakat Jateng di tempat perantauan. Selain bus, kata Luthfi, pihaknya juga menyiapkan moda transportasi kereta api untuk balik gratis ke Jakarta.
Adapun untuk program balik gratis dilakukan sekarang atau beberapa hari setelah masa puncak arus balik, Luthfi menyampaikan, agar tidak terjadi adanya stuck terkait arus balik di wilayah Jateng.
“Karena Jateng merupakan sentral tujuan mudik secara nasional. Sehingga untuk arus mudik ini kita jadwalkan mepet. Pesertanya sangat luar biasa memanfaatkan arus balik ini, tidak membayar sekecil apapun karena sangune sudah habis,” jelasnya.
Ke depan, nantinya akan ditambah armada, dan akan diatur biar lebih rapi, atau tidak semrawut. Pihaknya melibatkan tujuh rumah sakit, BUMD, Bank Jateng, Baznas, bupati/ wali kota urun rembug, dan urun modal biar masyarakat senang.[÷]