Bogor – Aktivitas pengelolaan sarang walet oleh PT Cinta, yang berlokasi di Jalan SKB, Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, diduga berlangsung tanpa mengantongi izin resmi. Dugaan pelanggaran ini semakin menguat seiring dengan minimnya keterbukaan informasi dari pihak perusahaan, Sabtu 26 Juli 2025.
Upaya konfirmasi yang dilakukan awak media kepada pihak yang berkaitan, Arfan, tidak membuahkan hasil yang memadai. Saat dimintai penjelasan, Arfan justru menunjukkan sikap tertutup dan arogan dengan hanya menjawab singkat: “Kalau mau tulis, buat saja berita.”
Sikap tidak kooperatif ini menimbulkan pertanyaan besar tentang legalitas operasional PT Cinta. Terlebih, menurut Edwar, Ketua DPD LSM Indonesia Morality Watch (IMW), berdasarkan informasi dari Lurah Karadenan, pada tahun 2022 memang sempat ada izin lingkungan. Namun, hingga kini tidak ada kejelasan lanjutan mengenai izin operasional maupun dokumen pendukung lainnya.
“Harus ada audit menyeluruh. Kami menduga kuat PT Cinta beroperasi tanpa izin resmi. Jika ini benar, maka pihak berwenang harus bertindak tegas,” ujar Edwar.
Kekhawatiran publik semakin memuncak setelah adanya pengakuan dari salah satu warga sekitar yang menyebutkan bahwa sejumlah pekerja di lokasi diduga masih di bawah umur. Dugaan eksploitasi anak ini menambah daftar panjang pelanggaran yang mungkin dilakukan oleh PT Cinta.
Sejumlah pihak mendesak instansi terkait, mulai dari Dinas Ketenagakerjaan, Satpol PP, hingga DLHK Kabupaten Bogor, untuk segera turun tangan melakukan pemeriksaan mendalam terhadap perusahaan tersebut. Jika terbukti bersalah, PT Cinta dinilai layak mendapatkan sanksi tegas, baik administratif maupun pidana.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Cinta belum memberikan klarifikasi resmi. Publik kini menunggu langkah konkret dari Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menjawab kegelisahan warga dan mencegah dugaan pelanggaran hukum yang terus berlangsung.