Detak Jantung, Detak Iman: Sebuah Kesaksian Hidup yang Menginspirasi

Spread the love

Bogor,09 November 2025 – Di kota Bogor yang sejuk, di awal November 2025, saya kembali berbaring di ranjang rumah sakit. Bukan pemandangan baru, tapi selalu ada cerita baru yang bisa dipetik. Jantung dan ginjal saya kembali “berbicara”, memaksa saya untuk mendengarkan dan beristirahat.

Beberapa hari sebelumnya, saya baru saja keluar dari sebuah rumah sakit swasta, namun kondisi tak kunjung membaik. Istri saya, dengan penuh cinta dan perhatian, membawa saya ke IGD sebuah rumah sakit daerah. Di sana, saya tidak sendirian. Ibu Gembala, seorang pengurus Diakonia, dan seorang dokter yang juga jemaat gereja, hadir mendampingi. Kehadiran mereka adalah bukti nyata kasih Tuhan yang hadir melalui orang-orang di sekitar saya. “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (Matius 18:20)

Di tengah perawatan medis, saya merenungkan perjalanan hidup yang telah saya lalui. Ada suka, duka, tawa, dan air mata. Ada keberhasilan dan kegagalan. Namun, di atas semua itu, ada satu hal yang tetap konstan: iman saya kepada Tuhan. “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.” (Yesaya 55:8) Seperti kata pepatah Jawa, “Urip iku urup,” hidup itu menyala. Contohnya, meski terbaring di ranjang rumah sakit, saya berusaha untuk tetap memberikan semangat dan inspirasi bagi orang lain melalui tulisan ini. Saya ingin “menyala” dengan cara saya sendiri, memberikan manfaat bagi sesama.

Saat ini, dokter menduga ada masalah dengan ginjal saya. Senin depan, saya dijadwalkan untuk USG guna mengetahui kepastiannya. Jika benar ginjal saya mengecil, maka mau tidak mau saya harus diprogram untuk cuci darah dua kali seminggu. Ini adalah tantangan baru yang harus saya hadapi. Namun, saya percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi kekuatan saya. “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.” (Mazmur 46:2)

Img 20251109 wa0025

Saya belajar bahwa hidup ini adalah anugerah yang harus disyukuri. Setiap detak jantung adalah kesempatan untuk mencintai, melayani, dan memberikan yang terbaik bagi sesama. Setiap tantangan adalah kesempatan untuk bertumbuh, belajar, dan menjadi lebih kuat. “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1 Korintus 10:13)

Img 20251109 wa0012

Saya juga belajar tentang arti pentingnya dukungan dan kasih sayang. Istri saya adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang selalu setia mendampingi saya dalam suka dan duka. Ibu Gembala dan pengurus Diakonia adalah sumber kekuatan spiritual yang tak pernah lelah memberikan doa dan dukungan. Dokter yang juga saudara seiman adalah malaikat penolong yang memberikan pelayanan terbaiknya. “Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.” (Roma 12:10) “Memayu hayuning bawana, ambrasta dur hangkara,” memperindah dunia dan memberantas angkara murka. Ini tercermin dalam tindakan istri saya yang tanpa lelah merawat saya, atau dokter yang memberikan pelayanan terbaiknya dengan tulus. Mereka berusaha untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik.

Kisah ini bukan hanya tentang perjuangan melawan penyakit, tetapi juga tentang perjalanan iman yang mendalam. Ini adalah kesaksian hidup tentang bagaimana Tuhan hadir dalam setiap aspek kehidupan kita, memberikan kekuatan, penghiburan, dan harapan yang tak pernah pudar. “Aku ini, Akulah Dia yang menghibur kamu. Siapakah engkau maka engkau takut terhadap manusia yang fana dan terhadap anak manusia yang sama dengan rumput yang kering?” (Yesaya 51:12)

Jika Anda sedang mengalami masa-masa sulit, ingatlah bahwa Anda tidak sendiri. Ada Tuhan yang selalu menyertai Anda. Ada orang-orang yang peduli dan siap membantu. Jangan pernah menyerah, tetaplah berharap, dan percayalah bahwa Tuhan punya rencana yang indah untuk hidup Anda.

Semoga kesaksian ini menjadi obor yang menyala, menerangi jalan Anda, membangkitkan semangat, dan mengingatkan bahwa di setiap kesulitan, selalu ada harapan dan kekuatan yang tak terbatas dari Tuhan. Teruslah melangkah, teruslah berjuang, karena Anda tidak pernah sendirian!

Dituliskan Oleh Kefas Hervin Devananda pada Tanggal 09 November 2025 pada Pukul 02 : 45 WIB 

Tinggalkan Balasan