Dengar Tuhan!

Spread the love

Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”

Saya uraikan Ayat di atas lewat sebuah cerita yang sangat menginspirasi. Baca Sampai habis ya! Tks

Seorang laki-laki setengah baya, penjual Ayam Geprek yang tinggal di tepi jalan tetap berjualan sekalipun pendengarannya terganggu, maka dia tidak punya Handphone. Dia juga punya kesulitan dengan matanya, jadi dia tidak membaca surat kabar dan media lainnya. Tetapi dia Penjual Ayam Geprek yang lezat. Dia memasang tanda di pinggir jalan untuk mengiklankannya. Papan Iklannya Sangat menarik. Dia berdiri di tepi jalan dan berseru, “Mari beli ayam Geprek Special?” Dan banyak orang membeli ayam gepreknya. Sangat laris manis.

Dia meningkatkan pesanan daging ayam tiap hari. Dia membeli kompor dan wajan yang lebih besar agar bisa memasak lebih banyak dan pasti lebih cepat agar Pelanggan tidak lama mengantri dan dagangan cepat habis. Si bapak penjual Ayam Geprek pun, terkenal.

Suatu hari, anak laki-lakinya pulang ke kotanya, karena libur Kuliah, dia ambil jurusan *Manajemen Pemasaran* di kampus terkenal.

Ketika malam tiba, dia berkata kepada Ayahnya “Ayah, apakah Ayah tidak tahu info di Televisi? “Tidak anakku,” jawab si Ayah. “Tidakkah Ayah membaca surat kabar, bahwa Resesi besar sedang berlangsung, Situasi Eropa mengerikan. Situasi di dalam negeri lebih buruk lagi, Indonesia sedang tidak baik-baik saja Ayah, ekonomi sangat sulit ayah.” Demikian kuliah singkat si Anak Mahasiswa Manajemen Pemasaran. Si Ayah Menjawab: “Ayah sudah kurang bisa untuk membaca dan mendengar karena mata dan telinga yang kurang nak, jadi ayah nggak dengar apa pun keadaan Ekonomi saat ini, terima kasih nak, sudah mengingatkan ayah.” kata ayahnya.

Keesokan harinya dan hari-hari selanjutnya, si Ayah mengurangi pesanan daging ayam, menurunkan papan iklan dan tidak lagi repot-repot berdiri di tepi jalan berteriak.
Penjualannya pun menurun drastis dalam waktu singkat saja.

Dua hari sebelum anaknya kembali ke Kampus, si Ayah berkata: *_”Kamu benar anakku, ekonomi memang lagi sulit, resesi dimana-mana, buktinya, pembeli ayam kita berkurang, Ayah bangga punya anak yang kuliah di Manajemen Pemasaran, kamu belum Tamat tetapi sudah mampu membuat analisa yang akurat.”_* Si anak, manggut-manggut bangga.

*Benarkah analisa si anak Kuliah jurusan Manajemen Pemasaran itu?* Tapi Kok penjualan Benar Anjlok ya? Mungkin benar kali ya…

Saudaraku, Boleh saja ada prediksi tentang apa pun itu dari orang yang dikatakan mumpuni dibidangnya, termasuk Prediksi Ekonomi ke depan. Boleh saja beberapa bidang usaha sangat terganggung di waktu Covid lalu, tetapi *FAKTANYA, Bidang usaha lainnya, justru meraup Keuntungan berkali-kali lipat.* Jadi, semua prediksi *boleh jadi ya, boleh jadi juga tidak.*

Kembali ke penjual Ayam Geprek yang laris manis, namun dalam waktu sekejap anjlok, *Apakah karena melakukan Masukan Mahasiswa Pemasaran maka Anjlok atau karena memang Benar Ekonomi sedang sulit maka Anjlok?* Hemmm

Kesimpulannya:
1. Hati-hati memberi masukan pada orang lain. Bisa-bisa hasilnya malah kosong alias “Jonk.” Jangalah berikan masukan manipulatif, apa lagi karena tahu sedikit, lantas lincah bicara dan poles sana poles sini.
2. Mari hidup oleh perkataan Firman Tuhan saja, maka kita akan bertindak seturut dengan tuntunanNya.
3. Amen

Pdt Eza Simorangkir

Tinggalkan Balasan