Jakarta – Jangan biarkan layar kaca merenggut masa depan generasi penerus bangsa! Jambore Futsal Anak (JFA) ke-VIII hadir sebagai bukti nyata bahwa anak-anak Indonesia bisa meraih mimpi dengan semangat membara, kecerdasan digital, dan ketangguhan di lapangan futsal!
Tantangan Jadi Motivasi: Saatnya Anak Indonesia Unjuk Gigi!
Data memang menunjukkan bahwa aktivitas fisik anak-anak Indonesia masih memprihatinkan. Namun, JFA ke-VIII hadir bukan untuk meratapi, melainkan untuk menginspirasi! Ajang ini menjadi panggung bagi anak-anak prasejahtera untuk menunjukkan bakat terpendam, menjalin persahabatan sejati, dan mendapatkan bekal berharga tentang hak-hak mereka.
Jessica Hutting: “Saatnya Kita Lindungi dan Beri Mereka yang Terbaik!”
“Anak-anak kita adalah aset bangsa. Kita tidak boleh membiarkan mereka terjerat dalam bahaya dunia digital,” tegas Jessica Hutting, Manajer Program Penyelamatan Anak dan Penguatan Komunitas Yayasan KDM. “Melalui JFA, kami ingin menanamkan kesadaran tentang pentingnya keamanan digital, sekaligus memberikan alternatif kegiatan positif melalui olahraga futsal.”
Program BOLA hadir sebagai solusi nyata untuk menciptakan generasi yang seimbang. “Kami ingin anak-anak tumbuh menjadi warga masyarakat dan warga digital yang cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia,” tambah Jessica dengan penuh semangat.
Aksi Gemilang di Lapangan, Inspirasi di Konferensi!
Rangkaian JFA ke-VIII akan diawali dengan Konferensi Anak pada 4 Oktober 2025 di Graha William Soeryadjaja, Universitas Kristen Indonesia (UKI). Jenny Annisa, ketua panitia, mengajak seluruh pihak untuk mendukung acara ini.
“Mari kita jadikan JFA sebagai momentum untuk membangkitkan semangat anak-anak Indonesia! Kompetisi futsal akan menjadi ajang unjuk gigi yang seru, dan konferensi akan memberikan inspirasi dan pengetahuan berharga,” ujar Jenny, yang juga aktif sebagai relawan di Sahabat Anak Rusun Cakung Barat.
Kolaborasi Dahsyat untuk Masa Depan Gemilang!
JFA ke-VIII adalah bukti nyata bahwa kolaborasi bisa menghasilkan dampak yang luar biasa. Program BOLA menggandeng Program Studi Bimbingan Konseling UKI untuk Konferensi Anak, dan menggandeng komunitas Traditional Games Return (TGR) untuk menghidupkan kembali permainan tradisional.
“Kami ingin memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi anak-anak. Selain berkompetisi di lapangan, mereka juga bisa bermain bersama teman-teman dan melestarikan budaya Indonesia,” jelas Jessica.
Dukungan Solid, Semangat Tak Terpadamkan!
JFA ke-VIII mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, antara lain Xecure-IT, Aqua, Bapak Hans Sebastian, Bapak Hengkie Husada, Bapak David Sutandi, Universitas Kristen Indonesia, Politeknik Tempo, dan Universitas Bina Nusantara.
Ayo Bersama Kobarkan Semangat Anak Indonesia!
Jangan tunda lagi! Mari kita dukung Jambore Futsal Anak ke-VIII dan menjadi bagian dari perubahan positif bagi masa depan generasi penerus bangsa!
Jurnalis: Vicken Highlanders
Editor: Romo Kefas