Cara Mengatasi Stres Pada Anak

Spread the love

Pelitakota.id  Stres dapat dihadapi oleh siapa saja, tidak memandang usia hanya orang dewasa saja, bahkan anak-anak pun dapat mengalami masa-masa berat hingga merasa stres. Stres adalah reaksi fisik maupun emosional ketika ada tuntutan yang dibebankan sehingga membuat kita perlu menyesuaikan diri. Tuntutan ini biasanya bersumber dari luar diri kita seperti keluarga, teman, pekerjaan, sekolah.

Dunia anak biasanya identik dengan bermain, dan rekreasi (bersantai). Tapi hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa anak bisa merasa kewalahan menghadapi hari-harinya. Berbeda dengan orang dewasa yang mudah mengungkapkan perasaan frustrasinya, anak-anak cenderung lebih sulit mengungkapkan rasa kewalahannya terhadap sesuatu.

Seringkali kondisi stres pada anak tidak dikenali oleh orang tua, ini karena beberapa masalah yang menyebabkan stres pada anak mungkin dianggap bukan hal besar bagi orang dewasa. Padahal ketika stres yang dirasakan anak-anak tidak dikelola dengan baik dapat menjadi masalah yang lebih serius seperti gangguan kecemaan hingga depresi

Bagaimana Mengenali Gejala stres pada Anak

Sebagai orangtua mengenali tanda, dan gejala stres pada anak perlu dilakukan. Tidak hanya pada orang dewasa, stres ternyata juga bisa terjadi pada anak-anak, sayangnya kondisi seperti ini sulit diketahui. Karena anak sering tidak sadar dirinya sedang mengalami depresi. Hal ini membuat orangtua menjadi sulit untuk menerapkan cara menghilangkan stres untuk membantu anak. Karena itu ada baiknya orangtua ada baiknya mengenali tanda-tanda yang akan muncul ketika anak mengalami stres, dengan begitu orangtua dapat memulai langkah-langkah untuk membantu anak kembali ceria. Sebagai langkah awal orangtua dapat memperhatikan perubahan perilaku pada anak yang dapat ditandai dengan :

  1. Perubahan suasana hati
  2. Rewel
  3. Perubahan jadwal tidur
  4. Mengompol saat tidur
  5. Sulit berkonsentrasi
  6. Menjadi lebih penakut
  7. Tidak mau ke sekolah
  8. Menjauh dari teman-teman maupun keluarga
  9. Menimbulkan masalah di sekolah.
  10. Menjadi tidak nafsu makan atau justru nafsu makan menjadi bertambah.
  11. Sakit kepala
  12. Sakit perut
  13. Susah tidur atau mengalami mimpi buruk

Anak-anak yang lebih muda biasanya juga akan memiliki kebiasaan baru seperti mengisap jempol, memainkan rambut atau mengupil. Sementara anak-anak yang berusia lebih besar akan mulai berbohong, menjadi pelaku bullying, atau tidak mematuhi orangtua.

Apa saja Penyebab Stres pada Anak
Masalah adalah tanda adanya suatu kehidupan, semua orang punya masalah, termasuk anak-anak apalagi dimasa sulit seperti sekarang ini. Anak-anak yang sudah bosan terlalu lama di rumah, kondisi perekonomian keluarga yang belum membaik. Beberapa penyebab stres diantaranya adalah :
Keuangan
Tidak hanya orangtua yang kepikiran masalah keuangan, anak-anak juga bisa melihat dan merasakan dampaknya. Tuhan Yesus telah mengajarkan kepada kita dalam 1Timotius 5:8 “tetapi jika ada seorang yang tidak memelihara sanak saudaranya. Apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman”. Kita harus mampu mengelola keuangan rumah tangga dengan baik. Kita juga tidak boleh lupa bahwa Allah adalah penyedia bagi kita. Kadang kita tidak sadar bahwa stres finansial itu berasal dari ketamakan, bukan kebutuhan pokok kita. Oleh karenanya Tuhan mengingatkan kepada kita dalam Markus 4:19 “Lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghampiri firman itu sehingga tidak berbuah”. Agar tidak tertipu oleh kepuaan duniawi(gaya hidup) yang bukannya membawa kebahagiaan, justru jadi jerat.
Pencobaan/Masalah
Ketika kita dan anak-anak berada dalam suatu masalah, mari fokuskan pandangan kita kepada Allah, agar kita mendapatkan penghiburan dan kekuatan untuk bertahan melewatinya (2Korintus 1:3-4, 2Korintus 12 : 9-10)
Perceraian Orang tua
Walaupun Firman Tuhan Telah mengingatkan kita agar jangan bercerai . Matius 19 :6 “Denikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia”. Tetapi ada saja pasangan Kristen yang berpisah. Saat orangtua bercerai anak mengalami perubahan besar dalam hidupnya. Jelaskanlah secara baik dan mudah dipahami oleh anak mengenai alasan anda bercerai, anda tidak dianjurkan untuk menempatkan anak pada posisi dimana ia harus memilih salah satu orangtuanya, karena pilihan tersebut berpotensi membuat anak bingung dan tertekan.
Intimidasi/Bullying
Walaupun anak bersekolah secara online, potensi bullying bisa tetap terjadi, biasanya bullying terjadi di media social. Hal ini bisa memberikan tekanan psikologis pada anak.
Aktifitas yang terlalu Padat
Aktifitas anak disekolah bisa menyedot sebagian besar tenaganya. Meskipun sudah kelelahan, sebagian anak ada yang masih diminta untuk mengikuti pelajaran tambahan lewat les atau kursus setelah jam sekolah usai. Niat anda sebagai orangtua mungkin baik. Tapi kesibukan ini bisa membuat anak untuk bersantai atau bermain. Hal ini dapat membuat anak kelelahan dan stres.
Paparan Konten Dewasa
Seiring kemajuan teknologi, berbagai informasi bisa didapat dengan mudah. Anak bisa saja terpapar konten atau informasi untuk orang dewasa, seperti berita yang menyeramkan, video kekerasan, atau bahkan pornografi. Paparan konten dewasa ini bisa beresiko membuat anak merasa tertekan. Oleh karena itu orangtua dianjurkan untuk lebih selektif dalam memilih konten informasi dan hiburan yang diperoleh anak. Usahakan untuk selalu mendampingi dan memberikan pemahaman kepada anak mengenai konten yang ditontonnya.

Mengatasi Stres pada Anak Menurut Alkitab
Percaya
Stres adalah bagian dalam kehidupan, tapi bagaimana menghadapinya adalah pilihan kita. Percayalah kepada-Nya dan segala rencana-Nya, isi pikiran kita dengan Firman-Nya serta doa. Apapun bentuk stres dalam kehidupan kita, langkah pertama yang perlu kita ambil adalah menghadapinya bersama Yesus Kristus. Yesus begitu menyemangati kita didalam Yohanes 14:1 “janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” Kita begitu membutuhkan Yesus ngundidalam kehidupan kita, oleh sebab itu ajaklah anak anda untuk selalu berharap kepada Yesus serta ajaklah anak-anak berdoa dan membaca Firman Tuhan bersama-sama atau melakukan doa puasa bersama anggota keluarga yang lain. baga Imanapun juga kita sangat membutuhkan Yesus, karena hanya Yesus saja yang dapat memberi kita kekuatan untuk menanggung berbagai kesulitan dalam kehidupan ini, bersama Yesus ada jalan keluar. Amsal 3:5-6 mengajar “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala laqkumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Ajarkan kepada anak-anak untuk percaya penuh kepada Yesus.

Mencari Komunitas yang Membangun
Orangtua dapat mengarahkan anak-anak untuk mencari komunitas yang membangun, jika anak-anak dikelilingi oleh teman-teman yang optimis, yang memberi semangat dan dukungan dalam doa-doa mereka, maka anak akan menjadi lebih positif dalam menyikapi suatu masalah, jika ia lebih sering berkumpul dengan teman-teman yang melihat berbagai hal secara negative cepat atau lambat iapun akan mudah kecewa dan kehilangan semangat.

Mengucap Syukur
Ingatkan kepada anak-anak betapa banyaknya berkat yang sudah Tuhan berikan kepada kita, ini adalah salah satu alasan mengapa kita harus selalu mengucap syukur ditengah-tengah kesulitan hidup yang sedang kita alami. Ajak anak-anak untuk mengubah focus dari masalah-masalahnya kepada Tuhan, agar ditengah situasi yang berat sekalipun anak-anak mampu untuk mengucap syukur.
“Senjata terbesar melawan stres adalah kemampuan kita memilih apa yang akan kita pikirkan.” ( William James )
Ketika Tuhan mengijinkan anak-anak-Nya menghadapi masalah, Dia berjanji bahwa masalah-masalah itu tidak akan melampaui kekuatan kita, dan Dia sendiri akan menyediakan jalan keluar sehingga kita dapat menanggungnya (1Korintus 10:13). Bila kita memenuhi pikiran kita dengan janji-janji Tuhan, stres tidak akan lagi mendapat tempat disana. Kita akan dapat menerima situasi yang ada dengan ucapan syukur dan terbuka untuk belajar, karena kita tahu bahwa Tuhan dapat memakai segala sesuatu untuk membentuk anak-anaknya makin serupa dengan-Nya. Dia bahkan akan mempersiapkan kita untuk hal-hal yang lebih besar. Oleh sebab itu tidak perlu stres dan tawar hati. Hadapi stres dengan bergantung pada Tuhan dan pegang erat janji-janji-Nya.

Do Not Tell God How Big Your Problem is, But Tell Your Problem How Big Your God is.”

Penulis Siwi Cahyaningrum_Pendidik di Sekolah TunasPertiwi

Daftar Pustaka :
Alkitab
https://lifestyle.kompas.com
https://www.superbookindonesia.com
https://www.alodokter.com
https://www.warungsatekamu.org

Tinggalkan Balasan