Buka Musrenbang RPJMD, Bupati Agus Gondrong Dorong Partisipasi Masyarakat

Spread the love

TEMANGGUNG – Bupati Temanggung Agus Setyawan membuka Musrenbang RPJMD 2025-2029, yang menjadi tonggak berjalannya roda pemerintahan Pemkab Temanggung lima tahun mendatang. Usai menjabarkan visi-misinya, ia mendorong partisipasi masyarakat untuk bersama-sama membangun wilayan tersebut.

“Ini menjadi blueprint acuan lima tahun ke depan, harus terbuka kepada masyarakat apa yang kita lakukan, tapi tidak menutup partisipasi masyarakat. Jadi dalam perkembangannya nanti, juga menyesuaikan dengan kondisi lapangan dan kita masih tetap menunggu, menerima partisipasi masyarakat dalam bentuk apapun. Paling utama adalah ide-ide atau usulan-usulan yang endingnya adalah untuk kebaikan masyarakat banyak,” ujarnya, Rabu (30/4/2025).

Agus menyampaikan hal tersebut dalam Musrenbang RPJMD yang digelar di Graha Bhumi Phala. Hadir pula dalam Musrenbang tersebut Ketua DPRD Yunianto yang juga menyampaikan pokok pikiran DPRD, dengan harus ada kesinambungan antara Pemkab Temanggung dengan dewan guna bersama-sama membangun Kabupaten Temanggung.

Pada kesempatan tersebut, bupati yang akrab disapa Agus Gondrong ini menyampaikan pula terkait proyek-proyek besar kaitannya dengan infrastruktur. Salah satunya, pembangunan RSUD Temanggung yang saat ini telah masuk ke tahapan tayangan lelang manajemen konstruksi, di mana pembangunan direncanakan pada 2026-2027 menggunakan sistem multiyear selama dua tahun.

“Semoga ini akan baik sampai akhirnya, karena mega proyek di Temanggung selama ini baru itu yang tertinggi (RSUD) senilai kurang lebih Rp150 miliar, endingnya memfasilitasi masyarakat di bidang kesehatan. Sistemnya multiyears, karena ruang fiskalnya sempit, akhirnya kita bagi-bagi, tapi prioritas penting yang kita utamakan,” katanya.

Agus juga menyampaikan, akan menata kawasan Pendopo Pengayoman dulu, karena ingin memfasilitasi manusianya dulu, sedangkan alun-alun mungkin nanti pada tahap selanjutnya, karena keberadaannya masih bisa ditoleransi. Penataan tersebut berkaitan dengan urusan kemanusiaan, seperti penataan PKL yang perlu kehati-hatian dan kecermatan. Penataan PKL dilakukan agar nanti tidak tercecer-cecer di jalan-jalan.

“Untuk pendopo visible studinya di tahun ini, DED-nya tahun perubahan, infrastruktur mulai di 2026. Semoga dari pusat nanti kaitan anggaran tidak ada aturan yang mempersempit ruang fiskal kita. Penataan PKL sementara akan diletakkan di Jalan KS Tubun dulu, jadi ada win-win solution, memang belum bergerak massif kaitan penataan PKL. Pertimbangannya, karena belum bisa memberikan tempat. Kalau langsung diusir tanpa adanya fasilitasi tempat kasihan mereka manusia, memang menganggu lalu lintas, mengganggu macam-macam, tapi kembali lagi pada manusia,” tandasnya. [÷]

Tinggalkan Balasan