Bekasi,Pelitakota.id – Seiring dengan perkembangan teknologi di era digital, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Ditjen Bimas Kristen) menyelenggarakan kegiatan Pengawasan Kearsipan dengan menghadirkan narasumber dari Biro Umum Kementerian Agama sebagai unit pembina tata kelola arsip.
Dalam sambutannya, Sekretaris Direktorat Jenderal (Ses Ditjen) Bimas Kristen Johni Tilaar, menyoroti pentingnya adaptasi dalam pengelolaan arsip di era digital.
“Sekarang adalah era digital, dulu menyimpan arsip di file-file yang diletakkan di lemari-lemari dan rak-rak, namun sekarang kita telah memasuki era baru, yaitu era digital,” ujarnya (06/06/2024).
Johni menekankan pentingnya pengelolaan arsip yang efisien dengan menata ruangan secara baik.
“Menata diri juga berarti menata ruangan. Kalau tidak menata diri, pasti akan dijauhi, begitu pun dengan ruangan yang tidak ditata akan membuat orang tidak betah,” katanya.
Lebih lanjut, Ses Ditjen juga menyoroti pentingnya manajemen surat di era digital saat ini, di mana penggunaan aplikasi seperti “Srikandi” yang mempermudah proses pelacakan dan pengelolaan tata persuratan.
“Saya mengajak semua arsiparis di Ditjen Bimas Kristen untuk terus meningkatkan kompetensi dalam bidang kearsipan melalui pelatihan dan pembelajaran dari para pakar kearsipan,” tukasnya.
Senada dengan Ses Ditjen, Kepala Bagian Umum dan Barang Milik Negara Heince Onnie Wongkaren, menjelaskan bahwa pengawasan kearsipan adalah bagian dari evaluasi kesesuaian prinsip dan standar kearsipan dalam penyelenggaraan tata kelola arsip.
“Sebelumnya, pada tahun 2023, Ditjen Bimas Kristen atas kualitas kearsipannya meraih peringkat terbaik dari 43 unit yang dinilai oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI),” terang Onnie.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kualitas pengelolaan arsip di lingkungan Kementerian Agama, khususnya Ditjen Bimas Kristen di era digital ini,” tutupnya.
K3f45