Bekasi Gemakan Pancasila! Wawali Bobihoe: “Pancasila Jantungnya Indonesia, Bukan Sekadar Slogan!”

Spread the love

KOTA BEKASI – Semangat persatuan membara di Kota Bekasi! Pemerintah Kota Bekasi menggelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2025 dengan khidmat, Selasa (1/10/2025), di tengah sorak sorai ratusan peserta yang memadati lapangan upacara. Upacara dengan tema “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya” ini bukan sekadar seremoni, tapi deklarasi komitmen untuk menjaga Pancasila sebagai fondasi negara.

Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, tampil sebagai magnet perhatian. Dalam sambutannya yang berapi-api, Wawali Bobihoe menegaskan, “Pancasila bukan sekadar slogan yang diucapkan setiap tahun! Ini adalah pedoman hidup kita, perekat bangsa di tengah keberagaman yang luar biasa!”

Keberagaman Jadi Kekuatan, Persatuan Jadi Kunci!

Lebih lanjut, Wawali Bobihoe menekankan bahwa keberagaman adalah anugerah yang harus dijaga. “Keberagaman bukan alasan untuk terpecah belah, tapi justru kekuatan yang membuat kita unik dan hebat. Persatuan adalah kunci untuk menghadapi segala tantangan, baik dari dalam maupun dari luar,” tegasnya, disambut tepuk tangan meriah para peserta upacara.

Upacara ini dihadiri oleh Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, pelajar, serta unsur TNI-Polri. Suasana khidmat terasa saat prosesi penghormatan bendera dan pembacaan teks Pancasila. Momen mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan pun berlangsung dengan penuh khidmat.

Pancasila di Hati, di Pikiran, dan di Tindakan!

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Kota Bekasi diakhiri dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa. “Semoga Allah SWT senantiasa melindungi bangsa Indonesia dan memberikan kekuatan kepada kita semua untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ujar seorang tokoh agama yang memimpin doa.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 di Kota Bekasi diharapkan menjadi momentum untuk merevitalisasi semangat Pancasila di semua lini kehidupan. Bukan hanya diucapkan, tapi dihayati, diamalkan, dan diwujudkan dalam setiap tindakan.

Jurnalis: Vicken Highlightlander

Editor: Romo Kefas

Tinggalkan Balasan