Disinyalir Zona Gelap Proyek “SDABMBK” Tangsel “Publik Minta Untuk di Sidak Oleh Kejati Banten Atau di Naikkan ke Kejagung!
Tangerang Selatan — Gelombang tekanan terhadap Kejati Banten semakin membesar. Dugaan penyimpangan di Dinas SDABMBK Tangsel kini bukan lagi sekadar isu teknis, melainkan menjadi simbol kegelapan tata kelola proyek daerah yang membuat publik gerah.
Laporan DUMAS dari Agus Sapto Utomo, S.E. telah membuka pintu pada sederet dugaan kejanggalan proyek yang tampil tanpa papan informasi kualitas fisik tak sebanding anggaran hingga mekanisme pengawasan yang dianggap hanya formalitas.
Semua itu kini membuat publik bertanya “Ada apa sebenarnya di SDABMBK Tangsel?”
Agus menegaskan,“Jika kegelapan ini terus dibiarkan, maka satu-satunya jalan adalah membawa kasus ini ke level lebih tinggi.
Organisasi Pers Mendukung — dan Kini Menambah Tekanan Baru
Dukungan dari organisasi pers semakin menambah panasnya isu ini” Joena, Sekjen Pusat AWII, dengan tegas menyebut” Ini bukan kasus kecil dan ini pola yang tidak ditindak akan melahirkan budaya Jika Kejati Banten diam, kami sepakat mendorong agar laporan ini dibawa langsung ke Kejaksaan Agung (Kejagung).
Sementara itu” Cecep Anang hardian yang juga aktif di beberapa kegiatan organisasi ikut menambahkan “Keheningan lembaga hukum jauh lebih berbahaya daripada dugaan penyimpangan itu sendiri, jikalau Kejati tidak bergerak maka jalurnya jelas kami akan eskalasi ke Kejagung.
Daftar “Titik Gelap” SDABMBK yang Kini Jadi Sorotan Nasional karena papan proyek hilang secara “konsisten”pola yang dibuat terlalu rapi untuk disebut kelalaian, kualitas pekerjaan dipertanyakan anggaran besar, hasil tipis serta pengawasan internal tak bergigi atau sengaja dibuat ompong.
Adapun proyek muncul tanpa jejak informasi warga bahkan tidak tahu siapa kontraktornya dan Pola berulang disetiap tahun seolah tidak pernah ada evaluasi berarti.
Publik menamai fenomena ini “Proyek remang-remang SDABMBK — ada fisik, tapi kehilangan jejak dokumen dan transparansi.
Kami minta Kejati Banten bergerak jangan membiarkan atau kamu akan membawa ke Kejagung, juga untuk diketahui saat ini Kejati Banten berada dalam sorotan paling intens jika Kajati Banten tidak menindak cepat maka kepercayaan publik akan hilang dan kami
organisasi pers akan melangkah lebih jauh.
Agus Sapto Utomo, S.E.mempertegas“Kalau Kejati tidak menjawab laporan ini, maka kami akan melangkah jalur berikutnya adalah Kejagung, karena menurutnya tidak ada alasan untuk menunda.
Eskalasi Tak Bisa Dihindari Jika Diam Berlanjut” Transparansi bukan milik satu institusi kebenaran tidak boleh berhenti di meja mana pun kini publik menunggu dua pilihan” Apakah Kejati Banten berani menyalakan lampu terang di SDABMBK Tangsel? Atau apakah publik harus membawa kasus ini ke Kejaksaan Agung karena Kejati seakan memilih diam dan plihan yang diambil akan menentukan arah kepercayaan masyarakat.


