Ayatnya Matius 13: 1-8 (Karena Panjang saya buat Judul sesuai LAI yaitu; Perumpamaan Tentang Seorang Penabur)
Pelitakota.id Yesus menguraikan beberapa Prinsip menyikapi Pertumbuhan Benih yang ditabur, sebagai pembelajaran bagi kita, sbb;
1. Di Pinggir Jalan.
Pinggir jalan adalah menyatakan posisi terdepan di mana orang banyak lewat atau berlalu- lalang. Mereka itu hanya mendengar Firman dengan sekilas, kemudian berlalu begitu saja. Ibaratnya melihat sebuah pertunjukan di Pasar dengan sekilas. kemudian Pergi. Mereka mendengar Firman ogah tak ogah. Setelah itu, Apakah mereka masih mengingat Firman, jika cara mendengarnya seperti melihat pertunjukan tadi?Besar kemungkinan, tidak ada yang mereka ingat lagi Maka, tugas kita adalah ULANGI LAGI, Ulangi lagi, Britakan lagi. lagi dan lagi,. Bosan nggak kalau begitu? Jangan bosan!
2. Di Tanah Berbatu.
Batu yang ditutupi tanah menggambarkan bahwa hanya Sedikit saja media tumbuh benih. Jika dibiarkan, maka pertumbuhan benih cuma sebentar, kemudian Mati. Oleh sebab itu, jika sudah tahu, ada banyak batu di tempat mana kita menabur benih, maka Terlebih dahulu, Galilah Batu-batu itu, kemudian angkat dan buang batu-batu tersebut, agar yang tinggal adalah tanah sehingga benih bisa tumbuh baik dan menghasilkan. Capek ya, Lakukan saja.
3. Di Semak Duri.
Sudah tahu, ada semak duri untuk tempat menabur benih, maka yang pertama dilakukan adalah ambil Golok Terabas, dan Bersihkan Semak durinya, bila perlu ambil Roundup, siram ke semak duri. Kalau mau menerabas Semak Duri, hati-hati ya, sangat bisa kita tertusuk duri. Maka, Sambil kita pembersihan semak duri, tetap jaga diri. Ingatlah: Roh memang Penurut Tetapi Daging Lemah. Susah juga ya penginjilan dan memelihara jiwa-jiwa? Emang..
4. Di Tanah Yang Baik
Namanya juga tanah yang baik, hasilnya Benih Bertumbuh baik serta Berbuah, Maka, Haleluya, Nikmatilah Kemurahan Tuhan. Eitttt Tunggu dulu, Tugas kita adalah tabur lagi, lagi dan lagi.
Dan akhirnya Tuan itu pun akan kita dengar berkata pada kita semua: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Mat 25: 23
Amin
Pdt Ezra Simorangkir